Rabu 09 Jan 2019 16:07 WIB

2019, Sukabumi Targetkan 5.000 Pencari Kerja Terserap Dunia

Ribuan pencari kerja ini akan disalurkan ke sejumlah perusahaan sesuai bidangnya.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Gita Amanda
Pekerja. (Ilustrasi)
Foto: patch
Pekerja. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemerintah Kota Sukabumi menargetkan sebanyak 5.000 angkatan kerja terserap pasar kerja. Ribuan pencari kerja ini akan disalurkan ke sejumlah perusahaan sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing.

''Tahun ini kami targetkan penyerapan tenaga kerja sebanyak 5.000 orang,'' ujar Plt Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Sukabumi Iyan Damayanti kepada Republika.co.id, Rabu (9/1). Target tersebut optimistis bisa terpenuhuhi untuk menekan angka pengangguran di Sukabumi.

Terlebih kata Iyan, pada 2018 lalu penyerapan tenaga kerja melampaui target yang ditetapkan. Pada 2018 lalu dari sebanyak 5.539 pencari kerja yang terdaftar yang bisa terserap pasar kerja mencapai sebanyak 5.246 orang.

Padahal target yang ditetapkan hanya 5.000 orang. Sehingga hanya sebanyak 293 orang pencari kerja yang belum terserap pasar kerja. Ribuan tenaga kerja yang terserap itu yakni laki-laki sebanyak 2.367 orang dan perempuan sebanyak 2.879 orang.

Data pencari kerja ini terang Iyan, didasarkan warga yang membuat kartu pencari kerja atau kartu AK-1 ke Disnaker. Nantinya pencari kerja ini disalurkan sesuai dengan keahliannya masing-masing ke pasar kerja.

Iyan menerangkan ratusan pencari kerja yang tersalurkan ke dunia kerja disebabkan berbagai kendala. Misalnya akibat peluang kerja yang terbatas dan belum sebanding dengan jumlah pencari kerja.

Pemkot lanjut Iyan, sudah secara maksimal memfasilitasi penyaluran tenaga kerja. Harapannya target penyerapan tenaga kerja yang mencapai sebanyak 5.000 orang per tahunnya bisa tercapai.

Upaya yang dilakukan, ungkap Iyan, salah satunya dengan menggelar bursa kerja yang rutin digelar setiap tahunnya. Contohnya pada Juli 2018 lalu disnaker menggelar bursa kerja yang menyediakan banyak lowongan pekerjaan.

Penyerapan tenaga kerja ini, kata Iyan, untuk menekan angka pengangguran di Sukabumi. Hingga Juli 2018 lalu tercatat angka pengangguran terbuka mencapai sekitar 20 ribu orang.  Kebanyakan pengangguran ini merupakan lulusan SMA/SMK.

Program lainnya yang digalakan, ujar Iyan, yakni pemerintah mendorong masuknya investasi agar meningkatkan penyerapan tenaga kerja. Di sisi lain Pemkot juga menyiapkan keterampilan para pencari kerja dengan pelatihan yang rutin dilakukkan. Harapannya para pencari kerja memiliki keterampikan agar bisa diserap pasar kerja.

Di sisi lain Pemerintah Kota Sukabumi serius dalam melahirkan para wirausahawan baru dalam menekan pengangguran. Caranya dengan menggulirkan program Sukabumi Kelurahan Entrepreneurship Center atau sering disebut Sukabumi Kece.

‘’Program Sukabumi Kece merupakan unggulan Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi dan Wakil Wali Kota Sukabumi Andri Setiawan Hamami,’’ terang Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah (UKM), Perdagangan dan Perindustrian Kota Sukabumi Ayep Supriatna.

Di mana program ini dilakukan dengan membentuk tim Sukabumi Kece yang berasal dari para pelaku UKM yang berhasil dan tengah merintis usaha. Nantinya tim ini akan bersinergi dengan pemerintah untuk mencapai target pembentukan sebanyak 1.500 orang wirausaha baru yang berasal dari RT/RW yang berada di 33 kelurahan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement