Rabu 09 Jan 2019 13:31 WIB

Saksi: Siswi SMK Sempat Teriak Usai Ditikam

Pria mirip tersangka terlihat bolak-balik di lokasi penikaman.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Teguh Firmansyah
Pria berbaju biru yang terekam cctv dan diduga kuat sebagai pelaku penikaman siswi SMK Baranangsiang Bogor
Foto: Dok Istimewa
Pria berbaju biru yang terekam cctv dan diduga kuat sebagai pelaku penikaman siswi SMK Baranangsiang Bogor

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Terduga pelaku penikaman siswi SMK Tata Busana Baranangsiang yang tewas pada Selasa (8/1) sore sempat terlihat oleh penjaga kos korban. Pelaku terlihat sejak Senin (7/1) di Gang Masjid Raya, Jalan Riau, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor.

Menurut penjaga kos, Lia, usai pelaku melakukan aksinya, korban sempat teriak dan langsung ditemukan warga.

Baca Juga

“Saya dengar teriakannya, tapi anak saya yang umur 15 tahun langsung keluar rumah. Terus saya menyusul dan lihat ada warga yang sudah berkumpul juga di gang itu,” kata Lia kepada Republika.co.id, Rabu (8/1).

Baca juga, Siswa SMK Barangsiang Bogor Tewas Ditikam Pisau.

Lia mengatakan, anaknya yang melihat ke lokasi kejadian langsung mengenali korban. Saat itu, kata dia, kondisi korban sudah bersimbah darah dengan keadaan masih bernapas.

Lia mengaku melihat seseorang mirip tersangka telah bolak-balik di lokasi sejak dua hari lamanya. Pria menggunakan pakaian yang sama. “Pelaku ada di gang itu, bolak-balik saja di sana. Dia pakai baju itu itu saja, nggak ganti-ganti ya kayaknya, pakai baju bola,” kata dia.

Menurut Lia, terduga pelaku dicurigai mantan pacar korban yang pernah datang ke kosan. Terduga pelaku tersebut, kata dia, pernah menjemput korban untuk pergi bermain dengan motor.

Ketua RT 01 Rachmat Budiarto menuturkan, Gang Masjid Raya merupakan salah satu akses atau jalur pintas yang sering digunakan warga. Akan tetapi, jalur tersebut memang dikenal rawan karena sering terjadi ancaman kriminalitas.

“Jalur itu kan penghubung ke Jalan Pajajaran, jadi sering ada anak punk. Waktu itu ada warga yang pernah kecopetan di sini, atau diancam-ancam, bahkan jalur ini juga sering disalahgunakan untuk tempat pacaran. Makanya kita pasang CCTV,” kata Rachmat.

Menurut dia, sejak adanya kasus penikaman yang menewaskan Yubelia Noven Andriana, pihaknya bersama warga akan mengajukan aspirasi kepada pihak keamanan dan juga pengurus Dewan Keamanan Masjid (DKM) untuk menutup jalur tersebut.

“Karena jalan ini masih ada kewenangannya orang DKM, mudah-mudahan bisa ditutup secara permanen,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement