REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menititikberatkan peningkatan kualitas pekerja atau Sumber Daya Manusia (SDM) pada tahun ini sesuai instruksi Presiden Joko Widodo. Dampaknya, Kemenaker memperoleh penambahan anggaran.
Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri menyebut upaya mencapai target dengan peningkatan pelatihan kerja, Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI), pemagangan dan peningkatan infrastruktur Balai Latihan Kerja (BLK). Rinciannya peningkatan pelatihan kerja sebanyak 277.424 orang. Di dalamnya termasuk pelatihan 10 ribu CPMI dan 32 ribu orang di 1.000 BLK Komunitas. Kemudian sertifikasi 526.189 orang dan pemagangan 210.683 orang.
"Kita tidak bisa lagi bekerja sebagaimana biasanya. Untuk itu, perlu melakukan perbaikan, percepatan dan terobosan di dalam pelaksanaan program dan anggaran 2019 agar berhasil," katanya saat menghadiri acara di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (8/1).
Guna mencapai target itu, Kemenaker mendapat tambahan porsi anggaran hingga total menjadi sebanyak Rp 5,7 triliun untuk tahun ini. Angka tersebut meningkat daripada alokasi tahun lalu senilai Rp 3,9 triliun.
"Yang sudah mulai dirintis kualitas SDM sehingga anggaran Kemenaker juga mendapatkan pengaruh dari pergeseran pembangunan infrastruktur ke SDM setidaknya 2019 ada penambahan 1,7 triliun ke Kemenaker," ungkapnya.
Selain itu, Hanif ingin semua lembaga terkait mampu saling bersinergi untuk terus melakukan percepatan dan terobosan dalam upaya meningkatkan produktivitas pekerja.
"Tahun 2019 harus tetap dilaksanakan, melalui informasi pasar kerja, penempatan tenaga kerja dalam dan luar negeri, dan perluasan kesempatan kerja," ujar politisi PKB itu.