Selasa 08 Jan 2019 22:08 WIB

Pengamat: Sikap Andi Arief Bisa Rugikan Demokrat di Pemilu

Peroleh suara Demokrat di Pemilu 2019 bisa tergerus akibat sikap Andi Arief.

Andi Arief
Andi Arief

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten, Leo Agustino menilai, sikap Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief dapat menggerus perolehan suara partai itu pada Pemilu 2019. Leo menilai cicitan Andi Arief terkait tujuh kontainer surat suara tercoblos yang kemudian dinyatakan sebagai hoaks oleh KPU serta sikap Andi Arief yang 'menyerang' sejumlah pihak bisa menurunkan simpati pada Demokrat.

"Menurut pendapat saya sudah kelewat batas. Dengan 'menembak' penyelenggara Pemilu, saya kira pemilih menjadi lebih tidak lagi tertarik lagi dengan Partai Demokrat," kata Leo dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Selasa (8/1).

Menurut dia, pemilih akan merespons negatif berbagai kabar bohong serta ketidaksantunan yang ditunjukkan politisi. Sebagai partai pemenang Pemilu 2009, kata Leo, sangat disayangkan bila Demokrat 'tenggelam' di Pemilu 2019 hanya karena tak mengantisipasi faktor seperti Andi Arief.

Oleh karena itu, kata Leo, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku tokoh sentral Partai Demokrat harus mengambil langkah strategis untuk mengantisipasi menurunnya suara Demokrat pada Pemilu 2019. "Ketergerusan perolehan suara Demokrat apabila tidak diantisipasi akan berimplikasi juga pada threshold mereka. Sebab itulah, saya pikir, SBY harus turun gunung untuk menyelesaikan hal ini," ujarnya.

Kadiv Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menilai pernyataan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief soal surat suara yang tercoblos, bukan untuk menyebarkan berita hoaks. Menurut Ferdinand, cicitan Andi di akun Twitter-nya @AndiArief_ pada Rabu (2/1) justru meminta agar penyelenggara Pemilu mengecek kebenaran informasi tersebut.

"Bahkan KPU sendiri sudah mendengar informasi itu dari sore, artinya informasi ini sudah beredar luas dan Andi sudah mengambil posisi ingin membuka kebenaran disini, bukan untuk menyebar hoaks," ujar Ferdinand kepada wartawan, Kamis (3/1).

Menurutnya, cicitan Andi Arief tersebut dimaksudkan untuk mencari kebenaran atas informasi yang beredar luas tersebut. Meskipun setelahnya, pernyelanggara Pemilu memastikan informasi tersebut adalah hoaks.

"Kalau tak terbukti ya bagus, kalau terbukti artinya kita turut bantu negara untuk jaga demokrasi dan menyelamatkan republik ini, itu yang harus dilihat," ujar Ferdinand.

photo
Cicitan Kontroversial Andi Arief

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement