REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Sudaryono mengklaim, bahwa sosialisasi visi dan misi capres-cawapres batal diselenggarakan karena pejawat tidak sepakat pada mekanisme penyampaian langsung oleh pasangan calon. Menurutnya, kubu pejawat beralasan, mendatangkan paslon dalam sosialisasi visi misi adalah sebuah kesulitan di tengah padatnya agenda kampanye Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin.
Sudaryono menilai, alasan yang dilontarkan kubu capres-cawapres nomor urut 01 semakin membuat masyarakat sadar bahwa Jokowi-Ma’ruf tidak memprioritaskan rakyat. Sebab, jika memang Joko Widodo dan tim menganggap bahwa sosialisasi visi dan misi ini penting, tentu saja mereka akan datang.
"Dan menjadikannya agenda teratas serta menjadikan agenda sosialisasi ini sebagai salah satu cara meyakinkan dan mengambil hati rakyat," kata Sudaryono dalam keterangan tertulisnya, Selasa (8/1)
Namun demikian, lanjut Sudaryono, sepertinya Jokowi-Ma’ruf terlalu pongah untuk mengakui ketidakmampuan mereka berjanji di depan publik lantaran Jokowi pernah melakukannya pada 2014 dan banyak yang tidak terealisasi. Sebagai rakyat, tentu saja ingin mendengar langsung kandidat capres dan cawapres menyampaikan visi dan misinya secara resmi.
"Jangankan jadi capres dan cawapres, jadi ketua OSIS skala SMP dan SMA saja wajib kok menyampaikan visi misi di depan siswa lainnya tanpa diwakili siapapun," sindir Sudaryono.
Dengan format yang dibebaskan oleh KPU, baik Jokowi-Ma’ruf maupun Prabowo-Sandi akan bertarung sendiri di depan rakyat dalam hal menyampaikan visi dan misinya. Kemudian jika Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin akan mengadakan sosialisasi visi misi yang diwakili oleh timsesnya, BPN Prabowo-Sandiaga akan melakukan sosialiasi lengkap dengan kandidat capres cawapresnya.
"Baik Prabowo mupun Sandi dalam beberapa kesempatan bersikukuh ingin menyampaikan visi misi oleh diri mereka sendiri sebagai kandidat. Dari sini masyarakat tentu akan bisa menilai kualitas pemimpin yang akan memimpin Indonesia selama lima tahun ke depan," tutup Sudaryono.
TKN menyatakan, tak ambil pusing soal batalnya rencana sosialisasi visi-misi pasangan capres-cawapres oleh KPU. TKN Jokowi-Ma'ruf Amin mengaku akan tetap melakukan sosialisasi visi dan misi kepada masyarakat.
"Pembatalan hanya acara tapi tiap hari kami juga melakukan, semua akan melakukan sosialisasi," kata Sekretaris TKN KIK Hasto Kristiyanto di Jakarta, Ahad (6/1).
Sekretaris Jendral Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini menegaskan, sosialisasi tetap akan dilakukan oleh tim sukses pasangan calon. Dia mengatkaan, setiap saat tim sukes juga selalu memberikan arahan visi serta misi kepada masyarakat.