Selasa 08 Jan 2019 19:28 WIB

Pengalihan Arus di Sleman akan Dievaluasi Tiap Bulan

Rambu-rambu pengalihan yang akan digunakan merupakan portabel.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Kantor pemkab sleman.
Foto: Wahyu Suryana.
Kantor pemkab sleman.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Sejumlah peningkatan jembatan yang masuk rencana pelaksanaan Gito Gati akan segera berlangsung di Kabupaten Sleman, DIY. Penutupan  jembatan-jembatan selama pembangunan itu tentunya akan membutuhkan pengalihan arus.

Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kabupaten Sleman, Sulton Fatoni mengatakan, pengerjaan Gito Gati yang menghubungkan Jalan Denggung dan Jalan Wonorejo tidak akan memberikan pengaruh langsung yang terlalu banyak.

Tapi, ada pengecualian untuk Jalan Pendowo. Sebab, Sulton memperkirakan, akan ada antrean lampu merah yang panjang selama pembangunan. Namun, secara langsung itu tidak akan signifikan mengganggu sampai ke Jalan Kentungan.

Sulton berpendapat, rencana pengalihan arus untuk sepanjang jalur-jalur masuk Sleman, dari sisi barat dan sisi selatan sudah cukup bagus. Hanya yang menuju utara yang diperkirakan akan mengalami pengalihan yang cukup panjang.

"Prinsipnya, kami mintakan dari proyek-proeyk untuk mempersiapkan rambu-rambu," kata Sulton.

Mengingat Sleman masuk ke dalam Forum Lalu Lintas, Sulton mengaku sudah memberi masukan-masukan penentuan jalur alternatif pengalihan arus. Selain itu, rambu-rambu pengalihan sudah diminta dipasang agak menjauh.

Pemasangan rambu-rambu yang lebih jauh bertujuan agar pengendara yang memang tidak harus melewati Jalan Kentungan dapat mengambil jalur-jalur lain. Namun, ia merasa apa yang dirilis Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) sudah cukup bagus.

Untuk ruas-ruas terluar Sleman, seperti di Kecamatan Tempel dan Kecamatan Turi, diakui sudah dikondisikan. Nantinya, ring dua akan berada di Jalan Denggung, sedangkan ring tiga yang ada di Ringroad akan dialihkan dari Jombor ke kanan.

Tapi, ia menekankan, semua rencana pengalihan arus yang sudah direncanakan itu akan dievaluasi setiap bulan operasionalnya. Artinya, jika ada yang belum pas, akan dilakukan rencana lain agar dapat pas dengan operasionalnya.

"Komitmen Forum, minimal Dinas PU, polisi, dan Dinas Perhubungan sudah sepakat melakukan evaluasi," ujar Sulton.

Untuk itu, rambu-rambu pengalihan yang akan digunakan merupakan portabel atau tidak permanen. Sehingga, tidak akan membutuhkan biaya yang terlalu mahal jika ada perubahan-perubahan pengalihan arus.

Ia memperkirakan, akan ada lebih dari 50 rambu yang akan dipasang sebagai penanda pengalihan arus selama pembangunan. Tapi, penekanannya, pemasangan disebar cukup menjauh sebelum sampai ke titik pembangunan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement