REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden (cawapres), Ma'ruf Amin yakin Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan berlaku adil dalam menyelenggarakan debat nanti. Ma'ruf optimistis, KPU tidak akan berpihak ke salah satu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden mana pun.
"Ah, Nggak mungkinlah, KPU nggak mungkinlah memihak ya," kata Ma'ruf Amin di Jakarta, Selasa (8/1).
Komentar dilontarkan menyusul adanya tudingan keberpihakan KPU terkait pemberian kisi-kisi pertanyaan dalam debat nanti. Menurut Ma'ruf, merupakan kewenangan KPU untuk memberikan kisi-kisi pertanyaan dengan merumuskan soal-soal dari lembaga-lembaga terkait sepurtar topik yang diperdebatkan.
"Jadi ada beberapa yang akan dipersiapkan dan tentu nanti akan dikembangkan lagi," katanya.
Mantan Rais Aam Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) itu menatap positif debat perdana yang akan diselengarakan KPU pada 17 Januari nanti. Dia mengatakan, sejumlah persiapan juga telah dilakukan guna menghadapi kubu oposisi dalam ajang adu argumentasi tersebut.
Ma'ruf mengatakan, persiapan telah dilakukan dengan mengundang pakar-pakar dalam topik yang akan diperdebatkan nanti. Meski demikian, dia enggan untuk mengungkapkan sejumlah ahli yang diikutsertakan oleh Tim Kampanye Nasional (TKN) guna memperdalam materi debat tersebut.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini juga mengaku telah menjalani sejumlah latihan sambil memperkaya materi debat yang akan disampaikan. Dia mengatakan, pengayaan dilakukan sambil menunggu pertanyaan-pertanyaan yang akan diberikan oleh KPU.
"Tapi belum tahu mana yang akan ditanyakan, kita mempersiapkan diri saja di bidang hukum, HAM, korupsi, maupun terorisme," katanya.
Ma'ruf Amin sebelumnya mengaku berencana mengadakan simulasi debat jelang perhelatan debat kandidat yang diadakan KPU. Ma'ruf mengatakan, simulasi dilakukan untuk menggali materi yang akan disampaikan nanti.
Mustasyar PBNU itu juga mengaku akan lebih sering mengadakan pertemuan dengan calon presiden Joko Widodo. Terlebih, dia mengatakan, ketika debat dijadwalkan menghadirkan pasangan capres dan cawapres.
Terkait simulasi debat, Wakil Ketua TKN kubu pemenangan pasangan calon nomor urut 01 Abdul Kadir Karding mengatakan, simulasi dilakukan guna meningkatkan kesepahaman antara pasangan calon ketika berdebat nanti. Dia mengatakan, kesepahaman persepsi diperlukan pasangan calon dalam menghadapi debat nanti.
"Itu akan kami upayakan ada, tetapi soal waktu tentu tidak dapat kami sampaikan karena memang tidak untuk konsumsi publik," katanya.