Senin 07 Jan 2019 13:19 WIB

TKN Sebut Kubu Prabowo Enggan Ada Debat

'Mereka minta tidak ada debat, yang ada hanya penyampaian visi misi.'

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Ratna Puspita
 Arya Sinulingga (kiri)
Foto: Antara/Ismar Patrizki
Arya Sinulingga (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK) mengungkapkan keenganan Badan Pemenangan Nasional (BPN) untuk melaksanakan debat calon presiden dan calon wakil presiden. TKN mengatakan, ketidakinginan mengikuti debat itu disampaikan dalam rapat persiapan debat.

"Mereka minta tidak ada debat, yang ada hanya penyampaian visi misi. Jadi, saya bisa katakan pihak 02 takut debat, tidak mau ada debat," kata Juru Bicara TKN KIK Arya Sinulingga di Jakarta, Senin (7/1).

TKN tidak mengetahui alasan pasti yang membuat kubu pasangan calon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menghindari perhelatan debat kandidat capres-cawapres. Namun, TKN berpendapat jika penyampaian visi dan misi hanya akan berjalan satu arah sehingga tidak bisa diuji. 

Selain itu, Arya mengatakan, pemaparan visi misi telah mendapatkan waktu khusus oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) saat pelaksanaan debat. KPU memberikan waktu sekitar 12 menit dalam setiap sesi bagi masing-masing pasangan calon untuk menyampaikan visi misi.

Dia menjelaskan hal tersebut yang membuat TKN enggan untuk melakukan pemaparan visi misi oleh pasangan calon yang sebelumnya direncanakan KPU. TKN mengatakan, penjelasan visi misi cukup dilakukan tim sukses mengingat pasangan calon akan mendapatkan waktu mereka saat debat nanti.

"Kami minta visi misi supaya enggak redudant tuh sudah ada di debat, jadi enggak perlu capres bikin lagi cukup timses aja apalagi dua acara yang berbeda," katanya.

Arya mengungkapkan, belakangan kubu lawan justru malah memosisikan kubu Jokowi yang takut untuk menghadapi debat kandidat. Padahal, Arya menegaskan, TKN justru menginginkan adanya debat agar menjadi pendalaman visi dan misi yang dimiliki pasangan calon.

"Visi misi mah kecil bos. Kami justru mau perdebatan ada pendalaman ada pertanyaan dari masing masing pihak," kata Arya lagi.

Arya juga mengungkapkan soal pemberian kisi-kisi pernyataan debat oleh KPU. Menurut dia, BPN juga meminta penyelenggara pemilu untuk menginfokan terlebih dahulu daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada pasangan capres-cawapres.

"Kalau nggak percaya, ayo ketemu kita buka minta KPU notulennya, berani gak?" kata Ketua DPP Perindo itu.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono menanggapi soal batalnya KPU memfasilitasi kegiatan sosialisasi visi-misi capres dan cawapres yang rencananya diselenggarakan pada Rabu (9/1). Ferry menilai pembatalan ini berkaitan dengan ketakutab pasangan capres cawapres nomor urut 01.

Ferri menilai, pembatalan visi misi oleh capres, penolakan terhadap dua panelis BW (Bambang Widjojanto) dan Adnan, serta pemberian kisi-kisi beberapa hari sebelum acara debat menjadi indikasi dugaan kubu Jokowi takut kalah debat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement