REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kunjungan wisatawan ke Kota Bogor, Jawa Barat, sepanjang 2018 mencapai 7,96 juta orang. Angka tersebut dinyatakan melampaui target yang ditetapkan sebesar 7,5 juta orang.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bogor Shahlan Rasyidi mengatakan sejumlah kegiatan yang digelar selama 2018 ikut mendongkrak kunjungan wisatawan ke Kota Bogor. "Target tahun 2018 itu 7,5 juta orang, tercapai 7,96 juta orang," kata, Sabtu (5/1).
Shahlan menyebutkan Pemerintah Kota Bogor menargetkan kenaikan jumlah kunjungan wisata 10 persen setiap tahunnya.
Pada 2017, jumlah kunjungan wisatawan mencapai 6,1 juta orang, sehingga pada 2018 ditargetkan 7,5 juta orang.
"Tahun 2019 ini, juga ditargetkan naik 10 persen dari 7,96 juta realisasi kunjungan wisatawan tahun 2018 menjadi 8,9 juta," katanya.
Menurut Shahlan, ada banyak kegiatan yang mendorong kunjungan wisatawan ke Kota Bogor terus meningkat.
Selain kemunculan tempat-tempat wisata baru seperti The Voyage yakni mini Eropa yang jadi tempat wisata Instagramble, juga kunjungan Kebun Raya Bogor yang masih terus diminati masyarakat.
Peningkatan kunjungan wisatawan ini juga mendorong kenaikan hunian hotel di Kota Bogor yang cukup signifikan.
Shahlan mencatat, rata-rata okupansi hotel 63 persen dan pada 2018 mencapai 97 persen.
"Tahun 2018 ada banyak acara yang kita selenggarakan, mulai dari pawai obor Asian Games 2018, Istana untuk Rakyat, Festival Heularan, dan peresmian sejumlah taman," katanya.
Ia mengatakan, berbagai strategi dilakukan untuk mendorong peningkatan kunjungan wisatawan ke Kota Bogor, seperti promosi di dalam dan di luar daerah melalui kegiatan pameran, jaringan kota pusaka, kunjungan kemitraan melalui kegiatan di Taman Mini Indonesia Indah, dan kerja sama dengan komunitas, serta PHRI.
"Akhir 2018 ini, baru diresmikan destinasi wisata baru Jungle Bound, dan agroeduwisata di kampung tematik Ciharasah, Kelurahan Mulyaharja. Kita mendorong lahir tempat-tempat wisata baru lainnya," kata Shahlan.