Sabtu 05 Jan 2019 20:06 WIB

Dua Desa di Klaten Terdampak Hujan Abu Merapi

BPBD merespons laporan warga dengan menyediakan masker.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Andri Saubani
Asap solfatara keluar dari kubah lava gunung Merapi terlihat dari Bukit Klangon, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (26/12/2018) malam.
Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Asap solfatara keluar dari kubah lava gunung Merapi terlihat dari Bukit Klangon, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (26/12/2018) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten menerima laporan kejadian hujan abu vulkanis Gunung Merapi dari warga masyarakat sekitar Kemalang, Klaten, Jawa Tengah. Sejak Jumat (4/1) malam hingga Sabtu (5/1) siang, dua desa telah melaporkan mengalami hujan abu, yakni Desa Balerante dan Desa Tegalmulyo Kecamatan Kemalang, Klaten.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Klaten, Bambang Giyanta, menyatakan, telah menggutus Kabid Kedarutatan dan Logistik untuk memantau perkembangan desa-desa di lereng Merapi. "Dan siang ini, pukul 11.50 WIB, hujan abu tipis terjadi di lereng Merapi, sangat tipis dan tidak berdampak pada aktivitas warga," jelasnya seperti tertulis dalam siaran pers, Sabtu (5/1) sore.

Sementara itu, Kepala BPBD Provinsi Jawa Tengah, Sarwa Pramana juga ikut memantau perkembangan hujan abu Gunung Merapi langsung ke Klaten. Sarwa Pramana langsung berkoordinasi dengan jajaran Kalak BPBD Klaten, sekretaris dan pejabat lainnya.

Sarwa berharap masyarakat tetap tenang karena aktivitas merapi masih dalam level waspada. Hujan abu juga tidak berdampak pada aktivitas warga.

"Kami berharap, masyarakat melanjutkan aktivitas ronda sekaligus memantau perkembangan Gunung Merapi," ucapnya.

Guguran lava terpantau di Gunung Merapi pada Jumat (4/1) pukul 21.01 WIB dengan amplitudo 70 mm, durasi 150 detik dan jarak luncur kurang lebih 1,2 kilometer, arah ke hulu Kali Gendol. Tingkat aktivitas Merapi Waspada (Level 2).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement