REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Program TKN Jokowi-Ma'ruf, Aria Bima, menjelaskan alasan di balik pencoretan nama Bambang Widjojanto dari daftar panelis debat pertama capres-cawapres Pemilu 2019. TKN merasa keberatan karena Bambang pernah menjadi anggota Tim Transisi untuk Anies Baswedan-Sandiaga Uno setelah Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.
Menurut Aria, secara pengalaman dan keilmuan Bambang Widjojanto sangat berkompeten menjadi panelis. Terlebih, untuk isu hukum dan korupsi, kemampuan Bambang tidak perlu diragukan.
"Tapi satu hal saja, yakni rekam jejak beliau sebagai tim dari Pak Anies-Sandiaga saat Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. Ini yang membuat pendukung kami mengirim pernyataan keberatan," ungkap Aria ketika dikonfirmasi wartawan, Sabtu (5/1).
Pasalnya, kata dia, salah satu syarat menjadi panelis adalah netralitas. TKN menilai poin netralitas itu termasuk belum pernah menjadi partisan dalam pilkada maupun parpol.
Kemudian, atas keberatan itu, TKN melakukan pengecekan. "Betul bahwa mas Bambang pernah jadi jubir dan tim ahli pak Anies-Sandi. Dan secara terbuka beliau sudah menyatakan jadi partisan bagi salah satu pihak. Maka kami sampaikan keberatan itu, sebab kalau dia menjadi tim panelis kami menilai aspek netralitasnya diragukan," tegas Aria.
Meski demikian, Aria juga mengungkapkan, TKN pada awalnya tetap setuju keberadaan Bambang Widjojanto sebagai panelis. Bahkan, Aria sendiri dalam rapat pertama dan kedua pembahasan teknis debat capres-cawapres menyatakan tidak keberatan dengan adanya Bambang.
"Jadi tidak ada alasan lain selain soal rekam jejak beliau di tim Anies-Sandi saja," tambah Aria.
Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bambang Widjojanto, menanggapi pencoretan dirinya dari daftar panelis debat pertama capres-cawapres Pemilu 2019. Bambang membenarkan kabar pencoretan itu.
"Informasinya benar. Biarlah yang terbaik untuk bangsa ini yang kelak akan terjadi. Semoga kemuliaan yang menjadi tujuan serta setiap keputusan dan kebijakan yang diambil didoakan hanya untuk kemaslahatan," ujar Bambang ketika dikonfirmasi wartawan, Sabtu.