REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto (BW) dan Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Adnan Topan Husodo batal jadi panelis debat pertama Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Pembatalan itu, merupakan permintaan dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin.
BW dianggap tidak netral dalam Pilpres 2019 ini. Pernyataan itu disampaikan oleh, Juru Bicara TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily.
Politikus Partai Golkar itu menegaskan bahwa pihaknya ingin dalam debat nanti para panelis dapat bekerja dengan obyektif, netral dan tidak berpihak kepada salah satu calon pasangan. Sementara, Ace Hasan menganggap bahwa BW berpotensi mendukung pasangan nomor 02, Prabowo-Sandiaga.
"Pak Bambang Widjajanto kan kemarin dalam Pilkada DKI berpihak kepada Pak Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Saat ini, Pak Sandiaga Uno kan Cawapres Pak Prabowo. Sulit akan dilepaskan netralitas Pak BW," terang Ace Hasan saat dihubungi melalui pesan, Sabtu (5/1).
Kemudian dengan dicoretnya kedua nama itu artinya tidak panelis debat capres dari pegiat antikorupsi. Namun, Ace tidak terlalu merisaukan jika tidak panelis dari orang-orang anti korupsi. Karena, kata Ace Hasan, hal itu sudah menjadi konsekuensi. Apalagi, wakil pimpiman pusat KPU juga dikabarkan batal menjadi panelis.
"Ya kita serahkan kepada KPU," tutupnya.
Sebelumnya, Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Habiburokhman menyampaikan bahwa ada kabar mengejutkan datang dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Lembaga yang menyelenggarakan Pemilu di Indonesia itu mencoret dua nama tokoh antikorupsi sebagai panelis debat capres pertama yang akan digelar 17 Januari mendatang.
"Nama Bambang Widjojanto mantan Pimpinan KPK dan Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Adnan Topan Husodo tidak akan ada pada debat dengan tema Hukum, HAM, Korupsi, dan Terorisme tersebut," ungkap Habiburokhman.
Menurut Habiburokhman, pencoretan kedua nama tokoh antikorupsi sebagai panelis debat tersebut bermula dari masukan kubu Jokowi-Maruf. Awalnya, kata Habiburokhman, kubu Tim Kampanya Nasional (TKN) meminta agar Bambang Widjojanto di-drop.
Maka, pihaknya juga meminta mereka mencoret satu panelis rekomendasi dari mereka, siapa saja. Tapi pihaknya justru terkejut, kenapa nama Adnan Topan dari ICW yang mereka coret.
"Padahal Topan ini awalnya rekomendasi mereka. Jadi jelas, penolakan kedua tokoh antikorupsi ini sebagai panelis berasal dari kubu Jokowi-Maruf," tuturnya.
Bambang Widjojanto, menanggapi pencoretan dirinya dari daftar panelis debat pertama capres-cawapres Pemilu 2019. Bambang membenarkan kabar pencoretan itu.
"Informasinya benar. Biarlah yang terbaik untuk bangsa ini yang kelak akan terjadi. Semoga kemuliaan yang menjadi tujuan serta setiap keputusan dan kebijakan yang diambil didoakan hanya untuk kemaslahatan," ujar Bambang ketika dikonfirmasi wartawan, Sabtu (5/1).