REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua panelis debat pertama calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres), yakni Koordinator ICW Adnan Topan Husodo dan mantan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto dicoret. Calon Wakil Presiden RI nomor urut 01 Ma'ruf Amin menyerahkan keputusan soal daftar panelis debat pilpres kepada KPU RI.
"Soal panelis itu kita serahkan kepada KPU, mana yang terbaik," kata Ma'ruf di sela kunjungan silaturahmi ke Ponpes Al Ghazaly, Bogor, Sabtu (5/1).
Dia mengatakan jika KPU memutuskan mengurangi panelis, tentu ada penyebabnya. Yang terpenting, kata dia, jajaran panelis debat pilpres dapat bersikap jujur, objektif, serta tidak menyudutkan dan membuat kesulitan para pasangan capres dan cawapres.
"Kita percayakan kepada KPU," ujar dia.
Sebelumnya KPU membenarkan adanya pengurangan dua panelis debat perdana yakni Andan Topan Husodo dan Bambang Widjojanto. Menurut KPU RI, pengurangan dua panelis itu atas kesepakatan tim pemenangan dari masing-masing pasangan calon.
Debat perdana capres dan cawapres dihelat 17 Januari 2019 dengan tema seputar hukum, HAM, korupsi dan terorisme. Daftar panelis debat perdana capres dan cawapres yang akan berlangsung 17 Januari 2019 semula direncanakan terdiri atas tokoh berbagai macam latar belakang.
Panelis yang direncanakan itu adalah Prof Hikmahanto Juwana (guru besar hukum UI), Prof Bagir Manan (mantan ketua MA), Ahmad Taufan Damanik (ketua Komnas HAM), Bivitri Susanti (ahli tata negara), Adnan Topan Husodo (koordinator Indonesia Corruption Watch), Bambang Widjojanto (mantan wakil ketua KPK), Margarito Kamis (ahli tata negara) dan unsur pimpinan KPK. Ketua KPK Agus Rahardjo telah menyatakan tidak akan datang sebagai panelis debat.
Menurut anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Habiburokhman, pencoretan kedua nama tokoh antikorupsi sebagai panelis debat tersebut bermula dari masukan kubu Jokowi-Maruf. Awalnya, kata Habiburokhman, kubu Tim Kampanya Nasional (TKN) meminta agar Bambang Widjojanto di-drop. Maka pihaknya juga meminta mereka mencoret satu panelis rekomendasi dari mereka, siapa saja.
Pihaknya justru terkejut, kenapa nama Adnan Topan dari ICW yang mereka coret. "Padahal Topan ini awalnya rekomendasi mereka. Jadi jelas, penolakan kedua tokoh antikorupsi ini sebagai panelis berasal dari kubu Jokowi-Maruf," tuturnya.