Sabtu 05 Jan 2019 10:28 WIB

KJRI Jeddah Kawal Pemulangan Jenazah Paman Jokowi

Almarhum Mulyono merupakan adik kandung ayah Jokowi.

Sejumlah pelayat bersiap melaksanakan sholat jenazah bagi almarhum Paman Presiden Joko Widodo, Mulyono Herlambang di rumah duka Gayam, Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (4/1/2019).
Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Sejumlah pelayat bersiap melaksanakan sholat jenazah bagi almarhum Paman Presiden Joko Widodo, Mulyono Herlambang di rumah duka Gayam, Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (4/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah mengurus pemulangan jenazah Mulyono Herlambang, yang meninggal di Jeddah, Arab Saudi, menjelang kepulangan ke Tanah Air, Rabu, 2 Januari 2018. Almarhum meninggal usai menunaikan ibadah umrah.

Almarhum Mulyono merupakan salah satu paman Presiden Joko Widodo, yaitu adik kandung dari ayahnya, Notomiharjo, berdasarkan keterangan tertulis dari KJRI Jeddah di Jakarta, Sabtu (5/1). KJRI Jeddah menurunkan tim pelindungan yang bertugas secara paralel untuk mempercepat penyelesaian dokumen izin pemulangan jenazah yang dikeluarkan oleh sejumlah instansi Arab Saudi.

Pengurusan jenazah di Arab Saudi harus melalui beberapa tahapan, mulai dari tablig wafat (laporan kematian), surat pernyataan persetujuan dari ahli waris atau keluarga jenazah, surat pengantar kepolisian untuk penyerahan jenazah dari rumah sakit, koordinasi dengan magsalah al-amwat (pusat pemandian dan pengkafanan jenazah) dan lain-lain, katanya.

"Dan ini makan waktu. Alhamdulillah tim kami bergerak cepat untuk menyelesaikan itu dalam tempo singkat," ucap Konjen usai mengiringi pemindahan jenazah," ujarnya.

Konjen Hery menambahkan, pemulangan jenazah harus memperoleh izin dari pemerintah kota setempat, dalam hal ini Jeddah. Surat persetujuan tersebut kemudian diteruskan ke kepolisian wilayah, jawazat (imigrasi), dan al-tib al-syar'e (medical forensic).

"Selanjutnya kami mengurus surat pengantar pengambilan jenazah dari rumah sakit dan surat pengantar yang ditujukan ke Ahwal Madani (Dukcapil) untuk pengurusan syahadah wafat (akta wafat)," jelas Konjen yang turut mengawal pengurusan jenazah.

Pada saat yang sama Tim Pelindungan mengurus proses pembalsaman jenazah dan berkoordinasi dengan maskapai untuk pemesanan kargo. Sementara petugas lainnya mengurus exit permit dari kantor imigrasi setempat.

Jenazah diterbangkan dari Jeddah Kamis (3/1) malam dengan Maskapai Garuda Indonesia GA973 yang berangkat 21.30 Waktu Arab Saudi di bawah pengawalan Pelaksana Fungsi Konsuler-1, Safaat Ghofur, yang merangkap Koordinator Pelayanan dan Pelindungan Warga KJRI Jeddah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement