Sabtu 05 Jan 2019 00:34 WIB

Kiai Ma'ruf Optimistis Hadapi Debat Pilpres

Kiai Ma'ruf mengatakan suka dengan semua topik yang disiapkan oleh KPU.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Gita Amanda
Calon Wakil Presiden no urut satu, Ma'aruf Amin memberikan keterangan dalam jumpa media di Jakarta, Kamis (6/12). Ma'aruf Amin menggelar pertemuan dengan media untuk bediskusi dan memberikan pernyataan terkait isu yang berkembang.
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Calon Wakil Presiden no urut satu, Ma'aruf Amin memberikan keterangan dalam jumpa media di Jakarta, Kamis (6/12). Ma'aruf Amin menggelar pertemuan dengan media untuk bediskusi dan memberikan pernyataan terkait isu yang berkembang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin jadi satu-satunya kandidat yang belum pernah mengalami proses debat di pemilihan presiden maupun pemilihan kepala daerah. Walau begitu, Sang Kiai tetap percaya diri menghadapinya.

Diketahui, Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto sebelumnya pernah ikut debat Pilpres 2014. Sedangkan Sandiaga Uno pernah ketika maju dalam debat sebagai Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta. Ma'ruf menilai hal itu bukan sebagai halangan.

Sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kiai Ma'ruf mengaku sering berdebat. Walau begitu menurutnya berdebat di MUI tak sama dengan perdebatan yang dilaksanakan oleh KPU.

"Bedanya debat KPU ini ditonton se-Indonesia. Tak masalah. Ya makanya itu, selain persiapan materi, ada juga persiapan mentalnya. Mentalnya harus siap, dan siap materi debatnya," katanya pada Jumat (4/1).

Kiai Ma'ruf menjelaskan, KPU sudah menentukan debat nanti akan dilakukan dalam beberapa sesi. Materinya pun sudah ditentukan. Dua kali dia akan satu sesi dengan presiden, dan satu kali dia akan berdebat sendiri.

"Yang khusus Cawapres itu soal pendidikan, soal tenaga kerja hingga sosial. Nah itu mungkin yang harus saya perdalam," ucapnya.

Namun pada dasarnya, Kiai Ma'ruf mengatakan suka dengan semua topik yang disiapkan oleh KPU. Ia merasa siap menghadapi semuanya. Ia mengklaim punya tim materi debat sendiri. Tim tersebut menjadi semacam pelatih debat bagi dirinya untuk berbagi informasi mengenai berbagai hal kemasyarakatan.

"Tentu saya membutuhkan informasi, data, memerlukan juga sasaran yang ingin dicapai. Beda ketika saya jadi Ketua Umum MUI, atau Rais Aam PBNU, yang penguasaannya berbeda," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement