Jumat 04 Jan 2019 19:19 WIB

Republika Tetaplah Jadi Media yang Mencerdaskan Umat

Republika harus tetap menjaga independensi dan moderasi.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Budi Raharjo
Milad Republika ke-26.
Foto: Republika
Milad Republika ke-26.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hari ini, Jumat (4/2), Republika tepat menginjak usia yang ke-26. Seiring dengan perkembangan zaman, Republika terus mengembangkan diri dan berupaya untuk meningkatkan kualitas dan varian karyanya.

Sebagai media yang tetap bertahan dengan memanfaatkan berbagai platform yang ada saat ini, Republika diapresiasi oleh sejumlah organisasi masyarakat (ormas) Islam. Sekjen Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti memberikan ucapan selamat atas ulang tahun Republika kali ini.

Bagi dosen UIN Jakarta ini, selama ini Republika telah berperan sebagai media yang memberitakan dan memperjuangkan suara dan aspirasi umat Islam dalam berbagai bidang. "Republika telah menjadi 'penyambung lidah' umat. Sungguh peran tersebut sangat bermakna di tengah berbagai media yang takluk pada kepentingan kapital dan menjadi corong kepentingan politik," kata Mu'ti melalui pesan elektronik kepada Republika.co.id, Jumat (4/1).

Dalam hal ini, ia berharap agar Republika melanjutkan peran yang selama ini telah dilakukan. Menurutnya, Republika harus tetap menjaga independensi dan moderasi. Sehingga, media ini dapat menjadi pemandu dan barometer media umat yang terpercaya, mencerahkan, dan mencerdaskan.

Ucapan selamat juga datang dari Persatuan Islam (Persis). Ketua Bidang Tarbiyah Pimpinan Pusat Persis, Irfan Saprudin, menyebut Republika sebagai salah satu koran yang kelahirannya sangat ditunggu oleh umat Islam. Meskipun demikian, ia mengatakan Republika tetap harus menjadi media yang proporsional dan profesional.

"Perjalanan waktu bersama Republika selama 26 tahun.

Saya melihat koran Republika dapat mewakili opini, cara pandang dan kegelisahan umat Islam," kata Irfan.

Akan tetapi, Irfan menilai beberapa tahun ini Republika mengalami sedikit perubahan dalam kontennya. Menurutnya, keterwakilan umat Islam agak terkoreksi.

Kendati begitu, ia berharap ke depan Republika harus tetap menjadi media edukasi, informasi dan menghibur. Di samping, kata dia, sebagai media yang menjaga pengembangan peradaban Islam dan ke-Indonesiaan serta kebhinekaan. Irfan lantas mengusulkan agar ke depan analisis dan informasi yang dibagikan media ini lebih tajam dan tetap dapat dipercaya.

"Harus tampil berbeda dengan koran nasional lainnya, sehingga kehadiran Republika tetap dinantikan Umat dan bangsa Indonesia. Selamat Milad yang ke-26, semoga tetap jaya dan dicintai," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement