REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi meminta pasokan bantuan bahan dasar makanan dari warga dihentikan sementara. Sebabnya pengiriman dari warga yang peduli korban bencana sudah banyak.
"Bantuan sembako untuk kebutuhan dasar seperti makanan dan lain-lain untuk sementara dihentikan dulu karena sudah terlalu banyak,'' ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi Maman Suherman kepada wartawan Jumat (4/1). Hal ini dikarenakan bantuan dari warga dan lembaga lainnya hingga kini terus mengalir ke posko bencana, kantor desa dan lokasi kasepuhan adat.
Menurut Maman, penyerahan bantuan ini harus melalui proses yang tepat. Terutama penerima yang harus jelas. Sementara penerima bantuan yang terdampak bencana hanya 32 Kepala Keluarga (KK) dan yang selamat 64 jiwa. Di sisi lain jumlah bantuan makanan cukup besar.
Maman menuturkan, BPBD mengimbau agar elemen masyarakat yang peduli agar memberikan bantuan pascatanggap darurat. Sehingga bantuan dapat diarahkan pada hal yang lebih dibutuhkan.
Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman menambahkan, kebutuhan dasar untuk korban longsor di Sirnaresmi cisolok sudah mencukupi. Berdasarkan perhitungan untuk korban 64 jiwa bisa mencukupi sampai 20 hari ke depan.
"Untuk itu kalau ada yang membantu sebaiknya tidak dalam bentuk uang,'' imbuh Eka. Melainkan dalam bentuk barang berupa alat dapur, alat sekolah, bahan bangunan, tempat pakaian seperti boks plastik dan lain sebagainya.