Kamis 03 Jan 2019 23:51 WIB

Mensos Janjikan Renovasi Rumah Korban Longsor Sukabumi

Pembiayaan renovasi rumah akan bekerjasama dengan pemerintah daerah setempat.

Rep: Riga Nurul Iman / Red: Nashih Nashrullah
Petugas gabungan bersama anjing pelacak mencari korban yang tertimbun tanah longsor di kampung Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (3/1/2019).
Foto: Antara/Nurul Ramadhan
Petugas gabungan bersama anjing pelacak mencari korban yang tertimbun tanah longsor di kampung Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (3/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI— Sebanyak 29 rumah warga yang terdampak bencana di Dusun Cimapag Desa Sirna Resmi Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi akan direlokasi. Langkah tersebut dilakukan agar rumah waega berada di daerah yang aman dari bencana. 

''Berkaitan rumah warga terdampak longsor, pemerintah pusat akan membiayai pembangunannya'' ujar Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita kepada wartawan di lokasi longsor Desa Sirna Resmi Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi Kamis (3/1). Pembiayaan pembangunan rumah yang rusak juga akan dibantu Gubernur Jawa Barat. 

Pembiayaan pembangunan rumah rusak tersebut, kata dia, akan dikoordinasikan dengan Pemprov Jawa Barat. Intinya korban terdampak longsor tidak perlu khawatir terkait biaya pembangunan rumah karena dibiayai pemerintah. 

''Kami juga sosialisasikan ke daerah terdampak bencana agar warga yang rumahnya rusak bisa direlokasi,'' ujar Agus. Biasanya warga yang terdampak bencana tinggal di daeeah yang relatif tidak aman terhadap bencana.  

Agus mengatakan, ada kebijakan pemerintah melakukan relokasi warga dari tempat yang rusak ke lokasi yang aman. Hal ini sebagai upaya kebaikan kepada warga agar tidak terulang lagi bencana serupa.    

Agus menerangkan, rumah yang sudah direlokasi relatif aman dari bencana. Di mana relokasi ini memerlukan kerjasama antara pemerintah pusat dan daerah untuk penyiapan lahan yang harus disiapkan daerah 

''Bentuk relokasinya disesuaikan dengan kearifan lokal,'' cetus Agus. Sebabnya permukiman warga tersebut merupakan bagian dari kasepuhan adat Sinar Resmi. 

Relokasi, kata dia, dikoordinasikan dengan kepala desa dan pemerintah. Harapanya kearifan lokal tetap dilestarikan karena sudah bagus namun dengan memperhatikan aspek keamanan. 

Wakil Bupati Sukabumi, Adjo Sardjono, menambahkan upaya relokasi akan dikoordinasikan bersama pemerintah pusat dan provinsi. ''Lahannya akan kami siapkan dan tidak jauh dari lokasi warga sebelumnya namun masih relatif aman,'' imbuh dia. 

Namun, lanjut Adjo, saat ini pemerintah fokus pada pencarian korban. Setelah itu baru akan dirumuskan lokasi relokasi yang aman bagi warga. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement