REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Sebanyak 25 BUMN telah menyerahkan sumbangan untuk korban bencana tsunami Selat Sunda senilai Rp 5 miliar. Sumbangan dilakukan melalui Posko Terpadu BUMN Hasil Peduli Untuk Negeri di Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten.
"Sumbangan yang kami terima terbanyak dari Bank BRI Rp 560 juta dan PT Wijaya Karya (Wika) sebesar Rp 510 juta," kata Koordinator Relawan Posko BUMN Terpadu Agus Sofyan di Labuan, Pandeglang, Banten, Kamis (3/1).
Agus mengatakan posko terpadu itu didirikan di halaman kantor Bank BRI Cabang Labuan dan didukung oleh relawan dan petugas dari PT Krakatau Steel. Dia mengatakan selain menerima sumbangan berupa uang tunai, juga berupa sembako, peralatan medis, obat-obatan, mie instan, beras, minyak goreng dan alat tulis kantor (ATK).
Untuk sumbangan berupa uang tunai, rata-rata setiap BUMN memberikan dana sebesar Rp 50 juta, ada juga yang menyerahkan Rp 70 juta serta terkecil Rp 10 juta. Namun sumbangan itu disimpan sementara pada sebuah tenda yang sudah dirancang agar tidak terkena matahari dan hujan sebelum disalurkan kepada warga yang terkena dampak tsunami.
Menurut dia, dari jumlah sumbangan itu, sebagian telah diserahkan kepada warga yang berdomisili di Kecamatan Labuan, Angsana, Carita, Jiput, Sumur, Cibaliung dan Kecamatan Sumur.
Sedangkan penyaluran terakhir hingga Kamis sore kepada warga berupa sembako sebanyak dua truk ukuran besar dari telah diterima untuk dapat dimanfaatkan oleh korban bencana.
Relawan dari PT Krakatau Steel itu mengatakan semua sumbangan dalam bentuk uang, sembako dan kebutuhan bagi korban telah dicatat dan langsung dilaporkan ke posko induk di Jakarta.
"Termasuk melaporkan yang sudah diserahkan, semuanya ada dokumentasinya agar dapat dipertanggungjawabkan," katanya menambahkan.
Sementara itu, Kepala Biro Banten Perum LKBN Antara Sambas mengatakan pihaknya telah menyalurkan sumbangan ke posko di Labuan berupa beras, mie instan, minyak goreng, air dalam kemasan, buku tulis, pulpen dan kaos kaki untuk siswa.
Korban Tsunami Selat Sunda sebanyak 437 jiwa meninggal, sebanyak 14.059 mengalami luka-luka, 16 warga hilang dan 33.721 mengungsi.