REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) dan Bulog Sub Divisi Regional Malang meluncurkan ketersediaan pasokan dan stabilitas harga beras premium di Gudang Bulog Gadang, Malang, Jawa Timur, Kamis (3/1). Peluncuran ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan beras sampai enam bulan ke depan.
"Tujuan dari peluncuran tersebut, yaitu untuk memastikan ketersediaan beras di Kota Malang selama enam bulan ke depan, yang saat ini masih tersedia 26 ribu ton beras," kata Wali Kota, Sutiaji, di Gudang Bulog Gadang, Malang, Kamis (3/1).
Sutiaji mengatakan, terdapat tiga hal yang harus dilakukan pemerintah. Antara lain, menjamin ketersediaan, stabilitas harga, dan keterjangkauan masyarakat terjaga. Ketiga hal ini tidak dapat berdiri sendiri dan saling berkaitan satu sama lain.
"Apa artinya ketersediaan bahan kalau ternyata harga juga tidak bisa dijaga secara seimbang? Pun demikian stok ada, tapi masyarakat juga sulit menjangkaunya. Jadi ketiga-tiganya, harus mampu dijaga secara selaras, itu yang akan memberikan kontribusi kuat bagi pengendalian inflasi," terang Sutiaji.
Pada kesempatan sama, Kepala Bulog Sub Divreg Malang, Fachria Latuconsina, menjelaskan, giat peluncuran dilakukan secara serentak di Indonesia yang langsung dipandu oleh Presiden Joko Widodo di Jakarta. Terdapat tiga misi dalam kegiatan ini.
Yakni menjaga stabilitas harga, intervensi pasar, dan memastikan ketersediaan pasokan. Misi ini untuk sementara ditujukan khusus pada beras medium.
Di sisi lain, Fachria menyebutkan, Bulog juga tengah mengembangkan Rumah Pangan Kita (RPK). Sekitar 400 RPK telah tersebar di kota/kabupaten Malang, Kota Batu, dan kota/kabupaten Pasuruan yang merupakan wilayah kerja Bulog Sub Divisi Regional Malang.
Adapun pasokan beras di area Sub Divreg Malang, kata Fachria, saat ini sebanyak 585 ton. Khusus untuk kegiatan peluncuran ketersediaan pasokan di Kota Malang, Bulog menyasar tiga pasar. Lokasi-lokasi tersebut berada di Pasar Blimbing, Pasar Besar, dan Pasar Dinoyo, dengan jumlah beras yang digelontorkan sebanyak 15 ton.