Kamis 03 Jan 2019 15:15 WIB

Hendak Pergi Mengaji, Kakak Beradik Selamat dari Longsor

Ayah Hengki ditemukan meninggal dunia sementara ibunya masih dalam pencarian.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Friska Yolanda
Kakak dan adik kandung Hengki (12) dan Farel (5) menjadi korban longsor di Desa Sirna Resmi Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi dan kehilangan kedua orangtuanya Kamis (3/1).
Foto: Republika/Riga iman
Kakak dan adik kandung Hengki (12) dan Farel (5) menjadi korban longsor di Desa Sirna Resmi Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi dan kehilangan kedua orangtuanya Kamis (3/1).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Dua anak kecil yang merupakan saudara kandung terselamatkan dalam bencana longsor di Kampung Garehong Dusun Cimapag Desa Sirna Resmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Keduanya berhasil menyelamatkan diri ketika akan berangkat ke masjid untuk mengaji pada Senin (31/1) sore.

Kakak dan adik itu adalah Hengki Kurniawan (12 tahun) dan Farel (5). Tragisnya, kedua orangtua Hengki dan Farel yakni Ahudi dan Adsih meninggal dunia dalam musibah tersebut. 

Jasad ayah kandungnya Ahudi (60) ditemukan meninggal dunia pada Selasa (1/1) siang. Sementara ibu kandung mereka Adsih hingga Kamis masih hilang dan masuk dalam daftar pencarian oleh tim gabungan.

"Longsor terjadi ketika baru keluar dari rumah kakak untuk ke masjid," ujar Hengki kepada wartawan disela-sela menerima bantuan dari Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita di posko gabungan penanganan longsor, Kamis. 

Menurut Hengki, ia bersama dengan lima anak kecil lainnya akan berangkat ke masjid. Namun, tiba-tiba terdengar suara gemuruh dan Hengki merasakan getaran tanah. 

Hengki melihat ke atas rumah dan terdapat lumpur. Akhirnya ia bersama teman-temannya berlari ke bawah menyelamatkan diri ke rumah pamannya. Beruntung, kata Hengki, rumah pamannya tersebut tidak roboh ke samping melainkan ambruk ke bagian depan.

Hengki menuturkan, ayah kandungnya sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Sementara, ibunya belum ditemukan. 

Pada saat kejadian, ibunya tengah tidur. Ayahnya baru mau membuka pintu untuk keluar rumah. "Saya ingin ibu bisa segera ditemukan," ujar dia. 

Informasi Hengki dan Farel yang menjadi korban longsor dan kehilangan orangtuanya ini menyebar melalui media sosial Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau sering disapa Emil. Pada saat mengunjungi lokasi longsor di Sukabumi pada Rabu (2/1), Emil menyempatkan berdialog dengan kedua anak tersebut. Bahkan dalam akun media sosialnya, Emil akan mengangkat keduanya sebagai anak asuh.

"Ingin sama keluarga saja di sini," ujar Hengki ketika ditanya responsnya akan dijadikan anak angkat Emil. Ia juga hanya ingin sekolah di Sukabumi karena ingin dekat dengan keluarga.

Kakak kandung Hengki dan Farel, Amid (26) mengatakan, saat ini kedua adiknya tersebut bisa memilih untuk tinggal bersama nenek atau kakaknya. "Soal jadi anak asuh gubernur masih harus ada izin keluarga nenek dan kakak," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement