REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR RI Bambang Soesatyo meminta Polri mengusut dan mengungkap pelaku pembuat maupun penyebar berita hoaks surat suara tercoblos. Menurutnya, berita hoaks yang bermula dari pesan berantai tersebut sudah sangat meresahkan masyarakat.
"Kami minta kepolisian untuk mengusut dan mengungkap pelaku pembuat dan penyebar hoaks tersebut, itu mengganggu stabilitas politik, menggangu jalannya Pemilu dan meresahkan masyarakat," ujar Bamsoet, sapaan akrabnya, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (3/1).
Ia juga mendorong semua pihak menahan diri serta tidak menyebarkan berita bohong yang belum pasti kebebarannya. Karena hal itu akan mengganggu serta merusak jalannya Pemilu. "Kami mendorong KPU dan Bawaslu memastikan tidak ada kebocoran surat suara ataupun pelanggaran Pemilu lainnya agar pelaksanaan Pemilu berjalan jujur dan adil," katanya.
Politikus Partai Golkar itu juga mengimbau masyarakat Indonesia untuk tidak mudah terhasut terhadap pemberitaan-pemberitaan yang belum pasti diketahui kebenarannya. Namun demikian, ia meminta kritis dan terus mengawasi potensi terjadinya pelanggaran Pemilu.
"Kami meminta masyarakat untuk tetap kritis dan berani melaporkan kepada pihak berwajib jika mengetahui adanya potensi pelanggaran Pemilu," jelas Bamsoet.
Sebelumnya, Ketua KPU Arief Budiman telah melakukan pengecekan langsung perihal kabar penemuan tujuh kontainer surat suara tercoblos tersebut. Arief melakukan pengecekan langsung di pelabuhan Tanjung Priok di kantor Bea Cukai, pada Kamis dini hari.
Arief juga mengaku telah melaporkan kejadian tersebut kepada Cyber Mabes Polri. Arief berharap polisi dapat melacak siapa pelaku penyebar hoaks tersebut dan menangkapnya.
Penemuan perihal surat suara ini mengemuka setelah Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief menyampaikan melalui akun Twitter-nya. Andi mengunggah cuitannya itu pada Rabu (2/1) malam pukul 21.05 WIB.
"Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yang sudah dicoblos di Tanjung supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya. Karena ini kabar sudah beredar," kata Andi Arief.
Namun tidak lama cuitan Andi Arief tersebut telah dihapus dalam akun twitternya.