REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gempa bumi dengan kekuatan 4,8 Skala Richter (SR) mengguncang Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada Rabu, pukul 21.26 WIB atau 22.26 Wita, namun tidak berpotensi tsunami.
Hasil analisa Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), menunjukkan bahwa informasi awal gempa bumi tersebut berkekuatan 5,2 SR yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran informasi menjadi 4,8 SR. Pusat gempa bumi terletak di koordinat 9,57 lintang selatan dan 118,02 bujur timur.
"Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 124 kilometer ke arah barat daya Kota Dompu, NTB, pada kedalaman 10 kilometer," kata Kepala Stasiun Geofisika Mataram Agus Riyanto.
Ia mengatakan bahwa gempa bumi berkedalaman dangkal tersebut diakibatkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempang Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis sesar normal.
Dampak gempa bumi berdasarkan peta tingkat guncangan (Shakemap BMKG) menunjukkan bahwa guncangan dirasakan di sejumlah daerah, seperti Kabupaten Bima dalam skala intensitas III-IV MMI dan Sumbawa dalam skala III MMI.
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," ujar Agus.
Hingga pukul 22.40 Wita, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Meskipun demikian, Agus mengimbau kepada masyarakat setempat agar tetap tenang.
Pihaknya juga meminta masyarakat untuk tidak terpengaruh oleh berbagai isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.