Rabu 02 Jan 2019 21:24 WIB

BPS: Harga Gabah Petani Lampung di Atas HPP

Harga GKP tertinggi mencapai Rp 5.700 per kg dan terendah Rp 4.700 per kg

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petani memisahkan butiran padi (gabah) di Kecamatan Kedamaian, Bandar Lampung, Lampung, Selasa (4/4).
Foto: Antara/Ardiansyah
Petani memisahkan butiran padi (gabah) di Kecamatan Kedamaian, Bandar Lampung, Lampung, Selasa (4/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung menyebutkan, berdasarkan survey harga produsen gabah di 49 observasi, harga gabah kualitas kering panen (GKP) petani mengalami kenaikan, selama November 2018. Harga GKP tertinggi mencapai Rp 5.700 per kg sedangkan terendah Rp 4.700 per kg.

“Harga tersebut berada di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yaitu Rp 3.700 per kilogram,” kata Kepala BPS Provinsi Lampung Yeane Irmaningrum pada berita resmi BPS Lampung, Rabu (2/1).

Dari survey yang dilakukan, ia menyatakan tidak dijumpai kelompok gabah kualitas gabah kering giling dan gabah kualitas rendah. Harga GKP tertinggi adalah varietas Ciherang terdapat di Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah. Sedangkan harga GKP terendah dengan varietas Muncul terdapat di Kecamatan Sragi, Kabupaten Lampung Selatan.

Ia mengatakan, di tingkat penggilingan, harga gabah tertinggi Rp 5.840 per kg pada gabah kualitas GKP dengan varietas Ciherang terdapat di Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah. Sedangkan harga gabah terendah kelompok kualitas GKP yaitu Rp 4.800 per kg dengan varietas Muncul terdapat di Kecamatan Sragi, Kabupaten Lampung Selatan. Harga tersebut juga berada di atas HPP yaitu Rp 3.750 per kg.

Survey BPS menyatakan, Harga gabah di tingkat petani naik di bulan November. Peningkatan rata-rata harga kelompok kualitas GKP di tingkat petani sebesar 6,44 persen dari Rp 4.899,69 per kg menjadi Rp 5.215,31 per kg. Dengan kelompok kualitas yang sama, harga gabah di tingkat penggilingan naik sebesar 6,31 persen dari Rp 4.975,67 per kg menjadi Rp 5.289,69 per kg.

Yeane mengatakan, survei harga beras di penggilingan yang dilakukan pada  21 observasi yang terdapat di lima kabupaten terpilih. Berdasarkan kualitas beras, observasi yang dilakukan didominasi beras kualitas premium dan medium. Berdasarkan jenis beras yang diperjualbelikan didominasi oleh Ciherang.

Menurut dia, harga beras tertinggi di tingkat penggilingan mencapai Rp 11.000 per kg untuk kualitas beras premium selama November 2018. Sedangkan harga beras terendah yang diperjualbelikan bulan ini mencapai harga Rp 8.000 per kg untuk beras kualitas medium.

“Rata-rata harga beras tingkat penggilingan kualitas premium mengalami peningkatan sebesar 1,16 persen dan kualitas medium juga naik 0,62 persen,” katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement