REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kerusakan tanggul Kali Bekasi di kawasan Jalan Expres Raya, Perumahan Kemang Pratama, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi meluas. Tanggul yang semula tegak berdiri menjadi miring ke arah aliran air akibat adanya longsoran tanah di dasar tanggul.
Koordinator Proyek Perbaikan Tanggul Kali Bekasi, Dedy Efriadi, mengatakan, kemungkinan telah terjadi pergerakan tanah sehingga kerusakan tak terhindarkan. Padahal, pihaknya tengah melakukan perbaikan tanggul yang sebelumnya telah rusak sejak 2017. Adapun kerusakan sebelumnya tepat berada di sisi utara kerusakan tanggul yang baru terjadi.
"Saya belum tahu penyebab pasti kerusakan. Mungkin karena pergerakan tanah,” kata Dedy kepada Republika di Bekasi, Rabu (2/1).
Berdasarkan pemantauan Republika, perluasan kerusakan tanggul tersebut diperkirakan sekitar 100 meter. Sementara, tanggul yang tengah dalam perbaikan di Jalan Expres Raya itu memiliki panjang 130 meter. Hal tersebut, diakui Dedy, cukup menghambat proses perbaikan yang saat ini tengah dilakukan dibawah pengawasan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisdane (BBWSCC).
Sementara ini, pihaknya sebagai kontraktor masih menunggu jawaban dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) selaku lembaga yang membawahi BBWSCC atas perluasan kerusakan. Ia pun menanti solusi konkret dari pemerintah terkait kerusakan baru tersebut.
"Longsornya condong ke dalam. Itu longsor baru, bukan longsor lama. Jadi kita tunggu pihak PUPR," katanya.
Seperti diketahui, proyek perbaikan tanggul Kali Bekasi di Perumahan Kemang Pratama menelan anggaran sebesar Rp 11,68 miliar dari APBN 2018. Proyek itu dikerjakan oleh kontraktor PT Orcalindo Lamtama Mandiri dengan waktu pengerjaan 32 hari sejak 30 November 2018. Seharusnya, proyek selesai tanggal 31 Desember 2018.
Adapun titik perbaikan selain di Jalan Expres Raya, yakni di kawasan Jalan Intan 1 sepanjang 80 meter dan Jalan Nilam sepanjang 40 meter di kawasan Taman Regency. Dedy mengatakan, pihaknya mengupayakan proyek tuntas pada pekan ini.
Sementara itu Kepala BBWSCC, Bambang Hidayah, menilai pondasi yang yang telah ditanam sedalam 15 meter di titik perbaikan tanggul Jalan Express Raya sama sekali tidak bergeser. Dengan begitu, pengerjaan pembangunan proyek terus berlanjut.
“Tanah dan tanggul yang bergeser itu berada di sebelah tanggul yang sedang kita kerjakan. Pondasi yang baru kita tanam pun tidak bergerak,” ujar dia.
Bambang menilai, dampak dari adanya perluasan kerusakan tanggul Kali Bekasi di Perumahan Kemang Pratama lebih kepada hambatan terhadap desain rancangan tanggul yang telah dirancang. Oleh sebab itu, ia menilai adanya perluasan kerusakan itu harus dikonsultasikan kembali dengan Puslitbang Kementerian PUPR.