Rabu 02 Jan 2019 16:05 WIB

Animasi Indonesia tak Kalah dari Asing, Asal...

Keberhasilan Upin & Ipin dan BoBoiBoy karena didukung Pemerintah Malaysia

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Direktur Eksekutif DNA, Rina Novita saat  memberikan pemaparan terkaiat DNA Production saat mengunjungi Republika di Jakarta, Kamis (27/12).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Direktur Eksekutif DNA, Rina Novita saat memberikan pemaparan terkaiat DNA Production saat mengunjungi Republika di Jakarta, Kamis (27/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Animasi Indonesia tidak kalah dari pihak asing. Menurut Direktur Eksekutif DNA Production Rina Novita, para animator Tanah Air sesungguhnya bisa menghadirkan tayangan animasi yang sangat baik dari segi kualitas konten.

Hanya saja, animasi Indonesia belum berkembang sebagai industri. Ada berbagai tantangan yang dihadapi perusahaan animasi untuk bisa bertahan. Pasalnya, biaya produksi pembuatan tayangan animasi tidak sedikit.

"Kita tidak kalah, cuma belum ada yang mengorganisir secara benar. Padahal, ini adalah dunia industri yang dilihat dari banyak aspek," ungkap Rina.

DNA Production adalah perusahaan kreatif asal Indonesia yang membawa Upin & Ipin dan BoBoiBoy bisa tayang di Indonesia. Perusahaan itu memegang lisensi serial televisi animasi anak-anak asal Malaysia tersebut.

Dia membuat komparasi, kedua serial animasi itu bisa sukses hingga ke luar negeri karena pemerintah memberikan dukungan penuh. Ada dana hibah yang dikucurkan, selain lembaga bernama Emdek yang membimbing para animator.

Rina berujar, membuat animasi tidak sekadar merancang gambar bergerak yang menarik. Ada banyak aspek yang menyokong seperti manajemen, pemasaran, produksi berkesinambungan, dan sejumlah hal lain yang perlu dipertimbangkan.

"Saya berharap pemerintah melalui Badan Ekonomi Kreatif bisa melakukan pembimbingan itu," kata Rina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement