Rabu 02 Jan 2019 14:42 WIB

Harapan Korban Tsunami ke Jokowi: Bangun Lagi Rumah Kami

Jokowi hari ini menemui korban tsunami Selat Sunda di Rajabasa, Lampung.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Andri Saubani
Presiden Joko Widodo (tengah) berdialog dengan warga ketika mengunjungi lokasi terdampak tsunami Selat Sunda di Desa Kunjir, Rajabasa Lampung Selatan, Lampung, Rabu (2/1/2019).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo (tengah) berdialog dengan warga ketika mengunjungi lokasi terdampak tsunami Selat Sunda di Desa Kunjir, Rajabasa Lampung Selatan, Lampung, Rabu (2/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG SELATAN – Kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke lokasi bencana tsunami Selat Sunda di Desa Way Muli dan Desa Kunjir, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, Rabu (2/1), sangat dinanti warga setempat. Warga dua desa terparah terdampak tsunami pada akhir tahun lalu berharap pemerintah membangun kembali rumahnya.

Presiden Jokowi mengajak warga berdialog di reruntuhan rumah warga. Jokowi mendengar keluh kesah warga yang menjadi korban bencana tsunami di Rajabasa.

Kepala Desa Kunjir Arlizon mengatakan, kehadiran Presiden Jokowi dapat membangkitkan kembali semangat kerja warga desanya, agar ke depan lebih baik lagi. Ana, warga Desa Kunjir, Rajabasa, menyatakan, ia dan keluarga ingin kembali lagi ke rumahnya, setelah mengungsi beerapa lama di pengungsian.

"Kami ingin diberikan bantuan bangunan rumah. Kami ingin tetap tinggal di sini, karena di sinilah kami tinggal, dan di sinilah kakmi mencari rezeki," tuturnya di hadapan Presiden.

Presiden Jokowi mendengarkan keluh kesah, dan harapan warga Desa Kunjir dan Way Muli, yang menjadi korban terparah peristiwa tsunami akhir tahun lalu. Presiden juga akan memenuhi permintaan warga tersebut melalui kementrian terkait.

Jokowi menyatakan, segera merelokasi dan merekonstruksi rumah warga korban tsunami Selat Sunda yang rusak. “Kami akan bangun lagi semua rumah yang hancur. Pembangunannya paling lama tiga bulan,” kata Jokowi, saat meninjau korban tsunami di Desa Way Muli, Desa Kunjir, dan posko pengungsi di lapangan tenis indoor Kalianda.

Jokowi juga memerintahkan Menteri PUPR dan pemerintah daerah untuk menyiapkan lahan untuk lokasi pembangunan perumahan warga korban gelombang tsunami di tempat lain. Janji presiden tersebut mendapat sambutan sebagian warga setempat, karena rumah warga sudah rata dengan tanah saat kejadian tsunami.

“Kami berterima kasih pemerintah mau membangunkan rumah buat kami korban tsunami. Kami tidak punya apa-apa lagi, rumah sudah hancur,” kata Zulmansyah, warga Way Muli.

Saat ini, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung terus berkoordinasi dalam penanganan korban tsunami. Di antaranya, penanganan kepada ribuan pengungsi, layanan kesehatan, dan pendataan terkait sarana dan prasarana yang rusak. Berbagai bantuan juga terus berdatangan.

Berdasarkan keterangan Pemprov Lampung, hingga saat ini, total penerimaan bantuan tunai dari 146 donatur mencapai Rp 1.658 miliar. Selain itu, juga diterima bantuan logistik dari 334 donatur berbagai jenis barang seperti makanan, pakaian, obat-obatan, selimut, alat mandi, dan lainnya.

Dampak tsunami Selat Sunda d wilayah pesisir Lampung Selatan, terdapat dua desa yang banyak menelan korban jiwa dan luka-luka, serta rumah rusak, yaitu Desa Kunjir dan Way Muli dalam Kecamatan Rajabasa. Adapun, total korban bencana tsunami di Lampung Selatan yaitu korban meninggal dunia 118 orang, korban luka-luka sekitar 6.379 orang, dan tujuh orang dinyatakan hilang.  Bencana tsunami juga menyebabkan rumah rusak 710 unit, dan jumlah pengungsi mencapai 7.868 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement