REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Ikatan Pilot Indonesia (IPI) Rama Noya menegaskan organisasinya netral di Pilpres 2019. Pernyataannya tersebut sekaligus mengklarifikasi beredarnya video dukungan pilot terhadap pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"IPI merupakan organisasi profesi pilot yang profesional dan tidak terlibat dalam politik praktis," kata Rama Noya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (2/1).
Dia mengatakan IPI tidak terlibat dalam acara dukung mendukung capres-cawapres saat kampanye Pilpres 2019. Rama menjelaskan IPI netral dan independen dalam Pemilu 2019 sehingga menyerahkan hak politik anggota kepada pribadi masing-masing sehingga organisasi tidak mencampuri urusan hak politik pribadi.
"Pilot Indonesia dalam video yang beredar tersebut bukan Ikatan Pilot Indonesia dan tidak mewakili pilot Indonesia secara keseluruhan," ujarnya.
Dia menegaskan pernyataan itu merupakan upaya preventif organisasinya agar tidak terjadi kesalahpahaman di masyarakat. Selain itu, juga meluruskan bahwa IPI merupakan organisasi profesional dan netral.
Ketua 1 IPI Ari Sapari mengatakan dalam video dukungan pilot yang beredar, tidak menunjukkan kekhususan membawa nama organisasi IPI. Namun ada beberapa pilot yang menyatakan dukungan sehingga itu merupakan hak personal.
Menurut dia, sejauh tidak ada rekayasa foto dan video yang mengatasnamakan personal atau organisasi maka tidak ada tindakan jalur hukum.
"IPI sebagai organisasi profesi strategis menilai kesatuan dan persatuan bangsa harus tetap terjaga. IPI netral dan mendukung penuh pelaksanaan Pemilu 2019," katanya.
Sebelumnya beredar video yang mengatasnamakan penerbang pilot Indonesia menghadiri pertemuan dengan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto.
Dalam video tersebut, orang-orang yang mengatasnamakan pilot Indonesia itu menerimakan "Prabowo presiden".