Rabu 02 Jan 2019 07:50 WIB

Gunung Kidul Perbaiki Gizi Anak-Anak

Kasus gizi buruk di Gunung Kidul diklaim hampir tidak ada.

Red: Nur Aini
Buah dan sayuran banyak mengandung gizi yang bermanfaat/ilustrasi.
Buah dan sayuran banyak mengandung gizi yang bermanfaat/ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengintensifkan upaya pencegahan malnutrisi atau salah gizi yang meliputi gizi kurang, gizi buruk maupun gizi lebih.

"Masalah gizi kurang dan gizi buruk biasanya ada beberapa faktor yang menyebabkan seperti premature, kemudian penyakit penyerta atau perilaku orang tua yang kurang perhatian," kata Sekretaris Dinkes Gunung Kidul Priyanta Madya Satmaka di Gunung Kidul, Rabu (2/1).

Ia mengatakan malnutrisi mengalami penurunan pada 2017 ke 2018. Anak dengan gizi buruk menurun dari 205, menjadi 160. Kemudian gizi kurang dari 2.130 anak menjadi 2.122 anak dan gizi lebih dari 827 menjadi 761.

"Kasus gizi buruk hampir tidak ada, karena kecukupan makanan di Kabupaten Gunung Kidul sudah baik. Memang untuk sayur dan buah kurang maksimal," katanya.

Priyanta mengatakan kurang gizi lebih memicu sejumlah penyakit, seperti obesitas, hipertensi, dan jantung. "Penyebab kurang gizi lebih pada pola perilaku yang memberi makan sembarang, tidak memperhatikan keseimbangan gizi," katanya.

Ia mengatakan pihaknya intensif mensosialisasikan permasalahan gizi dengan mendorong masyarakat untuk rutin memantau pertumbuhan anak, kemudian pemberian makan tambahan untuk yang mengalami gizi kurang. "Sosialisasi pencegahan malnutrisi terus dilakukan, dan juga menggalakkan germas," katanya.

Salah seorang kader Perempuan dan Anak, Kecamatan Semanu, Ismi mengatakan pemahaman tentang masalah gizi oleh keluarga semakin baik.

"Pemahaman ibu-ibu sudah berubah. Pada intinya yang terbaik untuk anak terus dilakukan terlebih mengenai pola asuh dan pemberian makanan," katanya.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement