Selasa 01 Jan 2019 15:14 WIB

Keluarga Korban Longsor Ikut Bantu Evakuasi

Warga yang menanti kabar soal nasib keluarganya menanti di posko yang didirikan.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Friska Yolanda
Lokasi longsor di Kampung Cimapag Desa Sinaresmi Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi Selasa (1/1).
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Lokasi longsor di Kampung Cimapag Desa Sinaresmi Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi Selasa (1/1).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Keluarga korban bencana longsor di Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, menunggu kepastian kabar anggota keluarganya yang hilang. Hingga kini, puluhan orang masih tertimbun longsor.

Salah satunya Jumnata (37 tahun), warga Garung Lebak Kecamata Bayah, Kabupaten Lebak, Banten. Ia mengaku ada 18 orang keluarganya yang ikut terdampak bencana. Seperti diketahui, wilayah Lebak Banten berbatasan langsung dengan Cisolok Kabupaten Sukabumi.

"Saya langsung mengecek ke lokasi bencana pada Senin (31/12) malam,'' ujar Jumnata ketika ditemui di lokasi bencana. Pada waktu malam itu, ia bersama warga lainnya tidak bisa berbuat apa-apa karena lokasi yang gelap.

Dari 18 anggota keluarganya, sebanyak delapan orang telah ditemukan. Rinciannya sebanyak dua orang meninggal dunia dan enam orang selamat.

Baca juga, Suasana Lokasi Longsor di Kampung Cimapag sukabumi

Sementara itu sebanyak 10 orang saudara yang lainnya masih hilang. Kini ia membantu petugas untuk membantu menemukan anggota keluarganya. 

"Kami berharap semua keluarga selamat dan terus berdoa,'' terang Jumnata. Harapannya mereka bisa ditemukan daalam waktu cepat.

Jumnata menuturkan, warga lainnya juga menunggu di pos tanggap bencana di sekolah dasar dan posyandu. Mereka berdoa agar anggota keluarganya bisa segera ditemukan.

Dandim 0622 Kabupaten Sukabumi Letkol Inf Haris Sukarman mengatakan banyak warga yang berdatangan ke lokasi bencana. "Mereka juga ada yang ikut mencari korban yang tertimbun," kata dia.

Haris menuturkan, upaya pencarian masih dilakukan secara manual. Namun pada Selasa siang didatangkan dua alat berat untuk mencari korban.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement