REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Korban bencana tsunami di Pantai Teluk Kiluan, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, mengisi pergantian malam tahun baru dengan kegiatan ronda. Kegiatan ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya bencana tsunami susulan.
"Sedang prihatin, warga di sini tidak merayakan tahun baru. Mereka bergantian ronda untuk melihat kondisi perairan," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanggamus Maryani saat dihubungi melalui telepon dari Bandarlampung, Senin (31/12) malam.
Maryani mengatakan, korban bencana tsunami di perairan Teluk Kiluan yang mengungsi di pegunungan kini semuanya telah kembali ke rumahnya masing-masing. Meskipun sudah normal, namun warga khususnya para pria terus melakukan ronda dengan cara bergantian untuk melihat kondisi di sekitar.
"Untuk korban yang tidak mempunyai rumah karena rusak dan hilang terbawa arus, mengungsi di kediaman saudaranya. Kemudian yang lainnya pulang ke rumahnya masing-masing," kata dia.
Ia menambahkan, biasanya pada pergantian tahun baru, kondisi di perairan Teluk Kiluan diramaikan oleh warga sekitar dan juga para wisatawan. Mengingat bencana tsunami tersebut, kondisi terlihat sepi dan tidak ada satu pun warga maupun wisatawan yang merayakan.
"Prihatin semua mas, mereka masih terbawa kesedihan karena bencana tsunami," kata dia.
Bencana tsunami yang menghantam tiga dusun di Sinar Maju, Sinar Agung, dan Bandung Jaya, Teluk Kiluan, Kabupaten Tanggamus sedikitnya telah merusak 72 perahu nelayan dan empat vila di dermaga setempat. Selain itu, satu rumah hilang total, tiga rumah rusak berat, satu selter roboh, dan satu balita berumur tiga tahun meninggal dunia.