REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyatakan air mancur menari di Jembatan Suroboyo, Kenjeran, tidak bisa dibuka untuk masyarakat umum pada malam pergantian tahun 2019. Penutupan ini menyusul wahana air mancur tersebut masih dalam perbaikan.
"Air mancur tidak dibuka. Belum selesai itu perbaikannya," kata Risma usai kegiatan refleksi akhir tahun di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya, Senin (31/12).
Bagi warga yang hendak merayakan malam pergantian Tahun Baru 2019 dengan mendatangi lokasi air mancur di atas Jembatan Suroboyo, Kenjeran, Risma mempersilahkannya. "Ke sana ya gak papa kan bisa di atas jembatan," ujarnya.
Selain itu, Risma mengatakan bahwa Pemkot Surabaya untuk tahun ini tidak menggelar kegiatan atau perayaan malam tahun baru yang bertabur kembang api seperti tahun-tahun sebelumnya. "Kembang api tidak ada, sayang uangnya. Kalau punya uang lebih baik disumbangkan ke korban bencana tsunami di Banten," katanya.
Saat ditanya hiburan bagi warga pada malam perayaan malam tahun baru, Risma mengatakan banyak tempat hiburan atau keramaian publik di Surabaya yang bisa dikunjungi warga. Ia berpesan kepada warga Surabaya untuk tetap berharap berhati-hati saat perayaan malam tahun baru karena akhir tahun bukan segala-galanya sehingga tidak menghabiskan segala-galanya juga.
"Kalaupun punya uang agar disisihkan untuk sekolah putra-putrinya, usaha atau disumbangkan kepada warga yang membutuhkan. Masih banyak saudara kita yang tidak punya rumah akibat bencana alam. Jangankan di Banten, di Palu juga masih banyak yang belum punya rumah," ujarnya.
Sementara itu, Risma sendiri mengaku pada malam perayaan tahun baru berada di rumah untuk berkumpul dengan keluarga sembari tetap memantau situasi yang ada di Surabaya. "Saya di rumah saja memantau," kata Wali Kota perempuan pertama di Surabaya ini.