REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Buya Anwar Abbas menyampaikan catatan terkait pergantian tahun dan kerukunan hidup antarumat beragama. Dia mengawalinya dengan memaparkan hasil kajian Price Waterhouse Cooper.
Hasil kajian tersebut telah memprediksi dan menyimpulkan bahwa Indonesia pada 2050 akan menjadi salah satu negara adikuasa atau terbesar keempat produk domestik brutonya di dunia setelah Cina, Amerika Serikat dan India.
"Hal ini jelas sangat menggembirakan hati kita sebagai bangsa. Tetapi pertanyaannya adalah betulkah kita sebagai bangsa akan bisa dan akan dapat mencapai the glorious era tersebut?," kata dia dalam keterangan persnya, Senin (31/12).
Menurut Anwar, hal itu tentu sangat tergantung kepada usaha dan upaya yang dilakukan secara bersama-sama sebagai anak bangsa. Salah satu hal penting yang harus dijaga dan dipelihara adalah masalah persatuan dan kesatuan. Apalagi bangsa ini dikenal sangat plural baik dari suku, agama, ras dan kelompok atau golongan.
Karena beragam, kata Anwar, potensi konflik dan perpecahan memang tinggi. "Kalau kita sebagai bangsa tidak menyadari dan tidak pandai mengelolanya terutama menyangkut perbedaan dalam bidang agama maka tidak mustahil perbedaan tersebut akan memicu konflik dan perpecahan di antara warga bangsa," ucapnya.
Dengan demikian, dalam momentum pergantian tahun ini, Anwar menyampaikan MUI mengimbau semua pihak apa pun agamanya untuk menjaga hubungan baik antara para pemeluk agama yang sudah terbangun selama ini dengan meningkatkan dialog dan saling pengertian di antara para pemeluk agama.
Bila ada hal-hal yang berpotensi menimbulkan konflik dan perpecahan di antara para pengikut agama, lanjut Anwar, maka hendaknya segera diatasi. Sebab kalau terlambat mengambil tindakan maka ibarat api akan cepat menjalar. Bukan mustahil akan memporakporandakan bangunan rumah bangsa yang sudah bersusah payah didirikan.
"Jika ada masalah di antara kita para pengikut agama, seperti kata-kata hikmah yang ada, padamkan api ketika masih kecil. Hendaklah berusaha dan bersegera mengatasinya. Jangan tunggu masalahnya meruyak dan menjalar ke mana-mana," katanya.
Kalau itu terjadi, papar Anwar, akan sulit diselesaikan dan biayanya jelas sangat besar. "MUI mengimbau semua pihak untuk menghormati akhlak dan etika serta ketentuan yang berlaku dalam negara Republik Indonesia yang terkait dengan masalah hubungan antarumat beragama," kata dia.
Dengan begitu, menurut Anwar, ketenangan dan kedamaian akan bisa ditegakkan dan diwujudkan. Dengan niat baik juga, masyarakat bersama NKRI yang tercinta ini akan tetap utuh. Sehingga, zaman keemasan negeri ini seperti yang diprediksi para ahli tersebut akan cepat tiba dan dinikmati bersama.