Ahad 30 Dec 2018 18:20 WIB

Usulan Tes Baca Alquran, Kiai Ma'ruf: Kalau Saya Siap Sekali

Kiai Ma'ruf enggan memberikan terkait perlu dan tidaknya tes baca Alquran.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ratna Puspita
KH Ma'ruf Amin beserta istrinya kunjungi posko pengungsian, Tenjolahang Timur, Tenjolahang, Pandeglang, Selasa (25/12).
Foto: republika/Afrizal Rosikhul Ilmi
KH Ma'ruf Amin beserta istrinya kunjungi posko pengungsian, Tenjolahang Timur, Tenjolahang, Pandeglang, Selasa (25/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin turut menanggapi wacana Dewan Ikatan Dai Aceh yang mengusulkan adanya tes baca Alquran bagi kedua pasangan calon presiden dan cawapres. Sebagai ulama, Kiai Ma'ruf pun menyatakan kesiapannya jika memang diundang untuk menjalani tes baca Alquran itu.

"Jadi kalau saya diundang untuk dites, siap sekali," ujar Kiai Ma'ruf saat ditanya wartawan tentang wacana tes Alquran itu di kediamannya, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Ahad (30/12).

Baca Juga

Namun, Kiai Ma'ruf enggan memberikan terkait perlu dan tidaknya tes baca Alquran itu. Karena, wacana tersebut memang datang dari kalangan masyarakat sendiri. 

"Kami tak ingin bilang perlu atau tak perlu. Tapi kalau ada ide, kita diundang, kita siap. Bukan soal perlu atau tidak perlu. Itu kan keinginan masyarakat sendiri," ucap Kiai Ma'ruf. 

"Kami sih enggak ada uji baca Alquran, tapi kalau diuji, ya kita siap," tegasnya lagi. 

Sebelumnya, Dewan Ikatan Dai Aceh mengusulkan adanya tes baca Alquran bagi kedua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. Tantangan itu disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Ikatan Dai Aceh, Tgk Marsyuddin Ishak di Banda Aceh, Sabtu (29/12).

"Untuk mengakhiri polemik Keislaman capres dan cawapres, kami mengusulkan tes baca Alquran kepada kedua pasangan calon," kata Marsyuddin.

Dewan Ikatan Dai Aceh berencana mengundang kedua pasangan calon untuk mengikuti uji mampu membaca Alquran. Tes membaca Alquran akan dilaksanakan di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh pada 15 Januari 2019.

Tes membaca Alquran tidak memengaruhi keputusan KPU. Namun, hal itu dinilai peting sebagai langkah awal untuk mengakhiri politik identitas yang sudah terlanjur terjadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement