REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Angin kencang berpotensi terjadi di wilayah Jawa Tengah bagian selatan. Potensi ini akibat pusat tekanan rendah yang muncul di Samudera Hindia selatan Jawa Timur.
"Bahkan, pusat tekanan rendah di Samudra Hindia selatan Jatim itu makin aktif dan tekanannya hingga hari ini telah mencapai 1.003 milibar," kata Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap, Teguh Wardoyo di Cilacap, Jateng, Ahad (30/12).
Ia mengatakan aktifnya pusat tekanan rendah tersebut berdampak pada peningkatan kecepatan angin yang bertiup di atas wilayah Jateng, khususnya bagian selatan. Ini diprakirakan akan berlangsung hingga Senin (31/12) besok.
Berdasarkan pantauan yang dilakukan di Stasiun Meterologi BMKG Cilacap pada Sabtu (29/12), pukul 19.00 WIB, kecepatan angin maksimum tercatat mencapai 24 knot, sedangkan pada hari Ahad (30/12), pukul 11.56 WIB, mencapai 30 knot. "Oleh karena itu, kami mengimbau warga untuk mewaspadai potensi bencana yang dipicu oleh angin kencang seperti pohon tumbang. Hindari pohon yang rapuh atau baliho berukuran besar yang sekiranya kurang tepat pemasangannya karena bisa berbahaya ketika terjadi angin kencang," katanya.
Teguh mengatakan peningkatan kecepatan angin akibat adanya pusat tekanan rendah di Samudra Hindia selatan Jatim berdampak pada meningkatnya tinggi gelombang di perairan selatan Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta maupun Samudra Hindia selatan Jateng dan DIY. Dalam hal ini, tinggi gelombang maksimum di perairan pantai selatan Jateng dan DIY berpotensi mencapai 4 meter, sedangkan di wilayah Samudera Hindia selatan Jateng dan DIY berpotensi mencapai 6 meter.
Terkait dengan hal itu, dia mengimbau wisatawan yang berlibur di pantai terutama wilayah pantai yang terhubung langsung dengan laut lepas agar berhati-hati dan waspada terhadap potensi gelombang tinggi yang bisa mengancam keselamatan. "Sebaiknya wisatawan jangan mandi atau berenang di pantai karena gelombang tinggi dapat terjadi secara tiba-tiba. Nelayan tradisional yang menggunakan perahu berukuran kecil sebaiknya juga tidak melaut karena adanya potensi terjadinya gelombang tinggi," katanya.
Disinggung mengenai potensi terjadinya hujan pada malam tahun baru, dia mengatakan angin kencang yang terjadi dalam beberapa hari terakhir telah menyapu awan hujan yang muncul di atas wilayah Jateng selatan. Dengan demikian, wilayah Jateng selatan khususnya Kabupaten Cilacap dan Banyumas dalam beberapa hari terakhir cenderung tidak terjadi hujan.
"Berdasarkan prakiraan cuaca untuk beberapa kabupaten di wilayah Jateng selatan, potensi hujan pada hari Senin (31/12) diprakirakan terjadi sekitar pukul 16.00 WIB hingga 19.00 WIB, sedangkan pada malam pergantian tahun diprakirakan mendung hingga hujan ringan," demikian Teguh Wardoyo.