Ahad 30 Dec 2018 01:46 WIB

Jalan Terkena Longsor di Sukabumi Sudah Bisa Dilalui

Tiga alat berat dikerahkan ke lokasi longsor di Jalan Simpenan Kiara Dua.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Israr Itah
Jalan longsor.   (ilustrasi)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Jalan longsor. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sebanyak tiga alat berat dikerahkan ke lokasi longsor di Jalan Simpenan Kiara Dua, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi. Upaya ini dilakukan untuk mempercepat penanganan longsor yang terjadi sejak Jumat (28/12) malam,

Sebelumnya bencana longsor menerjang jalan provinsi di Simpenan Kiara Dua Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jumat malam, sekitar pukul 23.00 WIB.. Dampaknya, jalan provinsi tersebut tidak bisa dilalui, baik kendaraan roda dua maupun roda empat. Keterangan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, lokasi bencana berada di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan.

"Tiga alat berat sudah dikerahkan ke lokasi bencana. Alat tersebut berasal dari balai pemeliharaan jalan dan satu dari BPBD Sukabumi,’’ ujar Kepala Seksi Kedaruratan, BPBD Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman kepada wartawan Sabtu (29/12).

Eka menerangkan, upaya pembersihan material longsor ini membuahkan hasil. Pada Sabtu sore, motor dan mobil sudah dapat melintas.

Selain alat berat, lanjut Eka, upaya pembersihan material longsor juga melibatkan satu unit mobil pemadam kebakaran (Damkar). Sarana itu digunakan untuk membersihkan lumpur yang masih tersisa di jalanan.

Lebih lanjut, Eka menuturkan, longsor terjadi ketika wilayah Sukabumi diguyur hujan deras. Air deras terus menerus membuat tebing setinggi 30 meter longsor dan materialnya menimbun badan jalan.

Beruntung kata Eka, pada saat kejadian tidak ada kendaraan yang melintas. Sehingga longsor tersebut hanya menimbun jalan. Selepas kejadian, warga dibantu petugas gabungan berupaya membersihkan material longsoran dengan alat seadanya. Upaya pembersihan akhirnya mendapatkan bantuan dengan kehadiran alat berat.

Pemerintah Sukabumi meminta warga meningkatkan kewaspadaan di tengah tingginya intensitas hujan. Terutama di kawasan yang rawan bencana baik longsor maupun banjir. Targetnya ketika terjadi bencana, potensi munculnya korban jiwa maupun kerugiaan materiil bisa ditekan.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement