Sabtu 29 Dec 2018 20:23 WIB

Update Korban Tsunami: 313 Meninggal, 757 Luka-Luka

Pada hari ini, Tim SAR gabungan menemukan tiga jenazah korban tsunami.

Warga melihat laut dari shelter tsunami Labuan, Pandeglang, Banten, Sabtu (29/12).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Warga melihat laut dari shelter tsunami Labuan, Pandeglang, Banten, Sabtu (29/12).

REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Korban meninggal dunia akibat bencana tsunami yang menerjang pesisir Pandeglang mencapai 313 orang. Sebanyak 757 orang menjadi korban luka-luka, delapan orang hilang, dan 33.136 warga mengungsi di sejumlah kecamatan.

"Kami yakin jumlah korban meninggal bertambah," kata Ketua Tanggap Darurat Bencana Letkol Inf Fitriana Nur Heru saat jumpa pers di Posko Penanggulangan Bencana Tsunami di Labuan, Banten, Sabtu (29/12).

Baca juga

Tim SAR gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, BNPB, BPBD, Basarnas dan relawan bekerja keras untuk melakukan evakuasi dan pencarian warga yang hilang. Tim SAR gabungan itu difokuskan melakukan pencarian warga yang hilang di Sektor I meliputi Pantai Carita-Labuan, Sektor II Pantai Panimbang-Tanjung Lesung dan Sektor III Pantai Sumur-Pulau umang. 

Tim SAR gabungan pada Sabtu (29/12) pagi tadi berhasil menemukan tiga jenazah. "Kami berharap tim gabungan berhasil menemukan korban yang hilang itu," ujarnya.

Menurut dia, sebagian besar lokasi yang banyak ditemukan korban jiwa tersebar di Pantai Panimbang sebanyak 74 orang, Pantai Carita 71 orang, Tanjung Lesung 56 orang dan Pantai Cimanggu 14 orang. Masyarakat yang terdampak bencana tsunami kebanyakan di sekitar pesisir pantai Pandeglang.

Bencana tsunami juga mengakibatkan ratusan rumah warga roboh dan rusak berat. Saat ini jumlah pengungsi mencapai 33.136 orang yang tersebar di Labuan, Cikedal, Pagelaran, Sukaresmi, Menes, Jiput, Panimbang, Sumur dan Carita.

"Kami tetap mengutamakan pencarian warga yang hilang, karena jumlahnya masih banyak yang belum ditemukan," katanya.

photo
Kronologi Tsunami Selat Sunda

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement