Sabtu 29 Dec 2018 09:04 WIB

Dalam Semalam, Anak Krakatau Sudah 43 Kali Erupsi

Hingga saat ini petugas tidak mendengar suara dentuman dari arah gunung.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Endro Yuwanto
Aktivitas Gunung Anak Krakatau saat erupsi terlihat dari KRI Torani 860 di Perairan Selat Sunda, Lampung Selatan, Jumat (28/12).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Aktivitas Gunung Anak Krakatau saat erupsi terlihat dari KRI Torani 860 di Perairan Selat Sunda, Lampung Selatan, Jumat (28/12).

REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Anak Gunung Krakatau mengeluarkan letusan sebanyak 43 kali sejak tengah malam hingga Sabtu (29/12) pagi. Asap berwarna abu-abu juga terlihat oleh petugas pos pantau.

Sebelumnya pada Jumat (28/12) malam, Anak Krakatau sudah memuntahkan material melalui erupsi sebanyak 56 kali. Kepala Pos Pantau Anak Gunung Krakatau, Windi Cahaya Untung mengatakan, masing-masing erupsi yang terlihat berdurasi 80 hingga 160 detik

"Jumlah letusan 43 kali dengam amplitudo 10-25mm dan durasi 80-160 detik," kata Windi kepada wartawan, Sabtu pagi.

Windi menyampaikan, tubuh gunung dapat terlihat jelas dari pos. Erupsi gunung pun terpantau. Dari pantauan petugas, kisaran asap Anak Gunung Krakatau berada di angka 300-500 meter. "Asap kawah bertekanan kuat teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan tinggi 300-500 meter di atas puncak kawah," jelasnya.

Meski demikian, hingga saat ini petugas tidak mendengar suara dentuman dari arah gunung. Dengan status gunung yang masih level 3 (siaga), masyarakat dilarang untuk berada dalam radius 5 kilometer dari lokasi gunung. "Cuaca berawan dan mendung. Angin bertiup lemah hingga kencang ke arah timur laut dan timur. Suhu udara 26-28 derajat Celcius dan kelembaban udara 84-92 persen," kata Windi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement