Jumat 28 Dec 2018 18:59 WIB

PTBA Raih Proper Emas, PT Pusri Raih Proper Hijau

Dengan penghargaan proper 2018, menunjukkan keseriusan PTBA mengelola lingkungan.

Rep: Maspril Aries/ Red: Agus Yulianto
Direktur Utama PTBA Tbk Arviyan Arifin menerima penghargaan Proper emas dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya pada malam Anugerah Lingkungan Proper 2018, Kamis (27/12) malam di Jakarta.
Foto: Foto: Humas PTBA Tbk
Direktur Utama PTBA Tbk Arviyan Arifin menerima penghargaan Proper emas dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya pada malam Anugerah Lingkungan Proper 2018, Kamis (27/12) malam di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Dua BUMN yang berpusat di Sumatera Selatan (Sumsel) PT Bukit Asam (PTBA) Tbk dan PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri), meraih penghargaaan Proper (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan) 2018 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).

PTBA berpusat di Tanjung Enim kembali meriah anugerah proper emas dan PT Pusri meraih anugerah proper hijau. Anugerah proper emas PTBA diterima langsung Direktur Utama PTBA Tbk Arviyan Arifin dan anugerah proper hijau PT Pusri diterima Direktur Produksi Filius Yuliandi. Dua penghargaan tersebut diserahkan langsung Menteri LHK Siti Nurbaya pada malam Anugerah Lingkungan Proper 2018, Kamis (27/12) malam di Jakarta.

Dalam siaran persyang diterima Republika.co.id, Direktur Utama Arviyan Arifin mengatakan, PTBA Tbk selain menerima proper emas untuk Unit Pertambangan Tanjung Enim (UPTE), PTBA juga meraih proper hijau untuk Unit Pelabuhan Tarahan. 

“Proper emas Unit Pertambangan Tanjung Enim merupakan yang keenam kali sejak pertama kali diterima 2013. Proper hijau untuk Unit Pelabuhan Tarahan merupakan yang pertama kali,” kata Arviyan.   

Arviyan mengatakan, penghargaan anugerah proper emas dan hijau yang diraih PTBA, merupakan penilaian atas kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan dan pengembangan masyarakat. “Pencapaian ini sekaligus menempatkan PTBA sebagai satu-satunya perusahaan tambang batu bara yang berhasil meraih proper emas sebanyak enam kali berturut-turut,” ujarnya.

Dengan diraihnya penghargaan proper 2018, menunjukkan keseriusan PTBA dalam mengelola lingkungan yang berada di sekitar wilayah operasional perusahaan. “Ini sejalan dengan nila-nilai yang diterapkan PTBA dalam pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat,” katanya.

Proper dari Kementerian LHK merupakan program penilaian kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan, kinerja produksi, serta pembangunan hubungan baik antara perusahaan dengan masyarakat dan lingkungan yang diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 3 Tahun 2014 tentang Proper Lingkungan Hidup.

Dengan kembali diraihnya proper emas untuk keenam kali, kata Arviyan, menjadi motivasi bagi PTBA untuk terus tumbuh dan berkembang bersama masyarakat sekitar, membangun hubungan yang harmonis di tengah-tengah lingkungan yang lestari, serta memberi manfaat seluas-luasnya kepada pemangku kepentingan.

Sementara itu, PT Pusri sebagai pabrik pupuk tertua di Indonesia menerima anugerah proper hijau. Penghargaan tersebut menurut Filius Yuliandi, merupakan wujud komitmen PT Pusri dalam menjaga kelestarian lingkungan di pabrik maupun yang berada di sekitar pabrik. 

“Keberhasilan ini menunjukan bahwa  komitmen perusahaan yang sudah menjalankan kegiatan bisnis telah sesuai dengan peraturan pemerintah dalam hal menjaga kelestarian lingkungan hidup,” katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement