Jumat 28 Dec 2018 18:52 WIB

Indonesia akan Bangun Pusat Kebudayaan di Jeddah

Pembangunan pusat kebudayaan di Jeddah ditarget mulai Januari 2019.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Nur Aini
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Efendi
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Efendi

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Muhadjir Effendy mengatakan, pihaknya akan mendirikan pusat kebudayaan Indonesia di Jeddah, Arab Saudi. Pendirian itu merupakan bagian kelanjutan dari penandatanganan kerja sama antara Indonesia dengan pihak terkait di bidang kebudayaan.

"Kita menandatangani MoU di bidang kebudayaan dan Insya Allah akan kita bangun Pusat Kebudayaan di Jeddah," jelas Muhadjir di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), belum lama ini.

Menurut Muhadjir, pemerintah telah memerintahkan Konsulat Jenderal (Konjen) Indonesia di Jeddah untuk mencari lokasi ideal pembangunan pusat kebudayaan tersebut. Muhadjir menargetkan, pembangunan pusat kebudayaan dapat mulai terlaksana Januari mendatang. Untuk itu, ia mendorong agar Konjen Jeddah dapat segera menetapkan lokasi pembangunan gedungnya.

Dengan adanya pusat kebudayaan ini, hubungan diplomasi antarnegara ditarget semakin erat. Menurut dia, diplomasi paling baik itu memang melalui persahabatan, tukar-menukar budaya, saling memahami dan meningkatkan. Ditambah lagi, kedua negara memiliki akar keislaman kuat satu sama lain.

"Kita sebagai negara mayoritas penduduk Islam terbesar di dunia sedangkan agama Islam asalnya dari Saudi Arabia. Saya kira akan ketemulah nanti menjadi sosok kerjasama dua negara yang sangat bagus untuk peradaban Islam masa depan," jelas Mantan Rektor UMM ini.

Mengenai alasan pembangunan pusat kebudayaan ini, Muhadjir mengatakan, selama ini kerja sama bidang kebudayaan antara Indonesia dan Arab Saudi memang belum berjalan baik. Kemudian pendidikan anak-anak Indonesia di daerah tersebut juga belum sesuai harapan. Tak hanya di Jeddah, tapi juga Mekah dan Madinah belum tertangani dengan penuh.

"Ini kita usahakan bisa terurus," ujarnya.

Selain pendidikan Pusat Kebudayaan di Jeddah, Indonesia juga baru saja membuka Festival Budaya Janadriyah. Karena terpilih sebagai tamu kehormatan, Indonesia mendapatkan lokasi luas sehingga dapat menampilkan budaya lebih banyak lagi.

"Kita punya venue yang sangat luas sehingga diberi kesempatan untuk pameran macam-macam dan juga perform. Ada pertunjukkan macammacam sampai nanti tanggal 21 Januari. Jadi kita terus ini mengirim seniman," kata Muhadjir.

Festival Janadriyah merupakan acara budaya dan warisan tahunan terbesar di Timur Tengah yang diselenggarakan sejak tahun 1985. Festival Janadriyah ke-33 dibuka Raja Salman Bin Abdulaziz Al Saud pada Kamis malam waktu Arab Saudi yang akan berlangsung sampai 9 Januari 2019.

Di festival ini, Pemerintah Indonesia menampilkan keanekaragaman budaya Indonesia. Beberapa di antaranya seperti seni batik, seni pencak silat, seni tari tradisional dan seni ukir. Kemudian seni membuat sketsa wajah, seni kaligrafi, dan kapal Pinisi sebagai warisan budaya Indonesia tak benda.

Selain itu, untuk menarik wisatawan asing berkunjung ke Indonesia, juga ditampilkan foto-foto tempat wisata di Indonesia. Lokasi-lokasi yang dimaksud seperti Raja Ampat, Bali, Pulau Komodo, dan Danau Toba.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement