Jumat 28 Dec 2018 17:45 WIB

Jakarta akan Bangun Venue Panjat Tebing Taraf Internasional

Pembangunan venue panjat tebing menggunakan tenaga ahli dari Italia.

Rep: Fitriyanto/ Red: Nur Aini
Sejumlah atlet panjat tebing mengikuti simulasi latihan tanding di Arena Panjat Tebing Mandala Krida, DI Yogyakarta, Selasa (7/8).
Foto: Antara/Hendra
Sejumlah atlet panjat tebing mengikuti simulasi latihan tanding di Arena Panjat Tebing Mandala Krida, DI Yogyakarta, Selasa (7/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Provinsi DKI Jakarta berencana membangun venue panjat tebing berskala internasional. Pembangunan yang menganggarkan biaya sebesar Rp 53 miliar itu akan menggunakan tenaga ahli dari Italia.

"Untuk lokasinya kita menunggu masukan dari tenaga ahli dari Italia. Mereka adalah ahlinya. Dengan melibatkan mereka yang juga pengurus di federasi panjat tebing internasional, maka venue kita nantinya akan mendapat sertifikat International (IFSC)," kata Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta, H.E Syahrial di Jakarta, Jumat (28/12).

Syahrial menambahkan untuk waktu pelaksanaan diharapkan secepatnya. "Kalau bisa bulan Januari tahun depan sudah jalan. Kita datangkan dahulu tenaga ahlinya dari Italia. Nanti mereka yang akan memberikan masukan lokasi mana yang tepat. Karena banyak pertimbangannya".

Sementara itu Steven Setiabudi Musa, anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta menyatakan pembangunan venue panjat tebing dipilih untuk efisiensi, dari rencana sebelumnya juga membangun venue sepatu roda.

"Akhirnya karena efisiensi kita pilih panjat tebing. Apalagi di Asian Games 2018 atlet panjat tebing DKI Puji Lestari mendapat satu emas  dan satu perak," ujarnya.

Dia mengusulkan lokasi venue panjang tebing di Velodrom Rawamangun, Jakarta Timur, tetapi hal itu tergantung konsultan dari Italia.

"Belum lama ini kita melakukan studi banding ke Italia. Di sana markas IFSC. Mereka melihat peluang Indonesia di panjat tebing sangat besar" ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement