Jumat 28 Dec 2018 13:21 WIB

TKN: Isu HAM Diperlukan untuk Buka Rekam Jejak Kandidat

TKN menilai sangat penting untuk membuka rekam jejak calon pemimpin.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Bayu Hermawan
Sekjen PKB Abdul Kadir Karding
Foto: Republika/Bayu Adji P
Sekjen PKB Abdul Kadir Karding

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding mengatakan tak perlu ada kecurigaan dengan diangkatnya isu tentang HAM dalam debat capres dan cawapres yang digelar KPU. Menurutnya, pendapat yang mengatakan isu tersebut akan digunakan untuk menyerang Capres Prabowo hanya bentuk ketakutan saja.

"Itu pernyataan bentuk ketakutan kalau isu masa lalu dibuka yang sebenarnya kalau lihat mekanisme debat, isu itu bisa muncul kalau pertanyaan yang dibuat tim pakar itu muncul," kata Karding di Jakarta, Jumat (28/12).

Karding mengatakan, isu HAM diangkat guna membuka rekam jejak calon pemimpin. Dia mengatakan, rekam jejak memang harus dibuka ke publik agar rakyat Indonesia mengetahui betul siapa yang akan memimpinnya dan apa yang telah dilakukan bagi negara dan rakyat.

"Itu penting sekali bahkan bagi saya sebagai orang yang berbasis aktivis memilih pemimpin track record jejak rekam lebih penting daripada sekadar program," katanya.

Menurut Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, rekam jejak akan menunjukkan watak dan cara kepemimpinan calon presiden nanti. Lebih lanjut, dia mengatakan, rekam jejak juga akan memberi pengaruh yang besar bagi gaya kepemimpinan dan rakyat Indonesia ke depannya.

Sebelumnya, Ketua BPN Djoko Santoso mengaku tak khawatir jika isu HAM akan menjadi serangan bagi calon presiden Prabowo Subianto. Dia mengatakan, isu HAM yang digunakan untuk menyerang Prabowo selalu didaur ulang menjelang Pilpres.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement