REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Wakil Gubernur Sumatra Barat Nasrul Abit mengimbau warganya untuk tidak merayakan pergantian tahun. Ia mengingatkan masyarakat Sumatra Barat agar ikut prihatin atas sejumlah bencana yang secara beruntun melanda negeri ini. Ketimbang merayakan tahun baru dengan hura-hura, Nasrul mengimbau warganya untuk mengisi waktu dengan beribadah dan merenungkan capaian diri dalam satu tahun belakangan.
"Itu terserah, namun bagi kita nggak ada (perayaan tahun baru). Pemerintah kabupaten kota juga sudah mengimbau. Agar tidak perlu merayakan tahun baru karena ada bencana-bencana yang datang. Banyaknya bencana ini seharusnya membuat kita prihatin," jelas Nasrul, Kamis (27/12).
Ia melihat bencana tsunami yang terjadi di Banten dan Lampung cukup menjadi peringatan bagi masyarakat untuk mengurangi aktivitas yang tidak mendatangkan manfaat. Nasrul juga mengingatkan masyarakat Sumatra Barat agar tidak lengah dan menutup mata bahwa ancaman bencana alam seperti gempa dan tsunami juga mengancam mereka.
Meski memberikan imbauan agar warga tidak merayakan tahun baru, namun Nasrul melihat kunjungan wisata ke Sumbar tetap menjanjikan. Sumatra Barat, ujar Nasrul, tetap menawarkan destinasi wisata menarik bagi keluarga untuk menghabiskan libur akhir tahun.
Apalagi pemerintah menargetkan pembangunan jembatan permanen yang menghubungkan jalur utama Padang-Bukittinggi bisa rampung pertengahan tahun 2019. "Kalau yang namanya gempa tsunami kan tak bisa diprediksi. Jadi tidak ada alasan untuk tidak ke Sumbar," jelas Nasrul.