REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Garut pun menyiagakan sejumlah alat berat di jalur Garut Selatan (Garsel). Kepala Dinas PUPR Kabupaten Garut, Uu Saepudin mengatakan, alat berat disiapkan untuk mengantisipasi bencana longsor.
“Dengan adanya alat berat yang telah disiagakan ini, maka penanganan longsor pada lahan atau jalur lalu lintas dapat dilakukan secara lebih cepat,” kata Uu, Kamis (27/12).
Kendaraan Masuk Surabaya akan Dibatasi Saat Tahun Baru
Tak hanya alat berat, ia pun juga sekaligus menyiagakan petugas maupun operator alat berat yang akan sigap melakukan penindakan saat terjadi longsor. Di satu sisi, ia pun mengalui bahwa wilayah selataj garut memiliki potensi longsor yang lebih besar dibandingkan daerah utara. Oleh karena itu, meski wilayah selatan bukanlah jalur utama, namun wilayah itu cukup mendapat perhatian dari Dinas PUPR.
Ia menyebut, beberapa titik seperti jalur Bungbulang-Caringin, Bungbulang-Cijayana, Pamegatan, Singajaya hingga Toblong, sering tertutup longsor dan jalan ambles jika hujan terus menerus mengguyur.
Uu menekankan, kecepatan dalam penanganan menjadi salah satu prioritas agar pengguna jalan tak tersendat terlalu lama. Ia pun telah melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi (Pemprov) sehingga Pemprov pun juga bersiaga jika longsor terjadi di jalur provinsi.
Menurutnya, Dinas PUPR Garut pun menyiagakan alat berat di balai workshop Dinas PUPR di Kecamatan Cilawu. Lokasi itu dipilih agar dapat menjangkau Garut bagian utara dan selatan sekaligus. "Jadi kita tidak hanya menyiagakan alat berat di selatan semua, kita simpan juga sebagian di workshop yang posisinya di tengah-tengah dan bisa menggapai dua lokasi itu mengingat ketersediaan alat berat yang terbatas,” ujarnya.
Pada Selasa (25/12) lalu, hujan deras pun sempat menimbulkan longsor di Malangbong, Kabupaten Garut. Hal ini pun otomatis membuat lalu lintas Bandung-Tasikmalaya sempat tersendat hingga sekitar 12 jam.
Proses normalisasi di Malangbong pun melibatkan satu unit alat berat mengingat timbunan longsor sempat menutup seluruh badan jalan. Penangananya pun melibatkan berbagai elemen baik Dinas PUPR, Dinas Perhubungan, Kepolisan serta BPBD.