REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Direktur Utama PT. Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE) Djoko Eko Suprastowo mengklaim, hingga saat ini biaya yang digelontorkan untuk perbaikan ruas Jalan Raya Gubeng yang ambles sudah melebihi Rp10 miliar. Kesemua biaya itu ditanggung oleh PT NKE, yang merupakan kontraktor proyek perluasan Rumah Sakit Siloam Surabaya.
“Sudah lebih dari Rp 10 miliar,” ujar Djoko Eko Suprastowo saat ditanya mengenai total biaya perbaikan ruas Jalan Raya Gubeng di Surabaya, Kamis (27/12) pagi. Djoko beserta beberapa staf PT NKE meninjau langsung perbaikan ruas jalan protokol yang menghubungkan Surabaya Timur menuju pusat kota tersebut.
Djoko menegaskan, pihaknya siap menanggung biaya perbaikan amblesnya Jalan Raya Gubeng yang ambles. Hal itu sebagai bagian tanggung jawab moral untuk menyelesaikan masalah yang timbul akibat proyek yang dikerjakannya.
Terkait kelanjutan proyek yang diduga menjadi penyebab amblesnya Jalan Raya Gubeng, Djoko belum bisa memastikannya, apakah akan dilanjutkan atau dihentikan. "Nggak tahu (lanjut atau dihentikan) lah. Iyu urusan belakangan," ujar Djoko.
Terkait proses hukum yang berjalan, Djoko menyerahkan sepenuhnya kepada aparat kepolisian. Djoko hanya mengaku, tidak banyak dari perusahaannya yang diperiksa dalam kasus tersebut.
"Pokoknya kita tunggu aparat saja lah. Gak banyak (dari NKE yang diperiksa)" kata Djoko.
Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini juga memastikan, Pemkot Surabaya tidak mengeluarkan anggaran untuk pemulihan Jalan Raya Gubeng yang ambles. Semua biaya proyek pemulihan jalan akan ditanggung oleh pihak kontraktor pembangunan proyek PT NKE. Pemkot Surabaya hanya melakukan perawatan jalan di area sekitar jalan ambles yang rusak akibat dilintasi alat berat.
“Meskipun saat pemulihan banyak menggunakan sumber daya dari Pemkot Surabaya, nanti akan ada hitung-hitungan penagihan kepada PT NKE. Kami hanya melakukan pengerjaan, semua biaya ditukar oleh PT NKE. Alhamdulillah mereka siap,” kata Risma.