Kamis 27 Dec 2018 07:17 WIB

Tsunami Ratakan Dua Desa di Lampung Selatan

Bangunan-bangunan sekolah rusak berantakan.

Salah satu foto yang berada di puing-puing reruntuhan bangunan yang terdampak tsunami di Desa Way Uli, Kalianda, Lampung Selatan, Selasa (25/12).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Salah satu foto yang berada di puing-puing reruntuhan bangunan yang terdampak tsunami di Desa Way Uli, Kalianda, Lampung Selatan, Selasa (25/12).

REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG SELATAN -- Tsunami yang terjadi akibat dipicu longsoran Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda pada Sabtu (22/12) malam lalu, meratakan dua desa di pesisir, yakni Desa Kunjir dan Way Muli, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan.

Seperti dilansir Antara yang menelusuri satu per satu desa di pesisir pantai Kalianda, Lampung Selatan hingga Rabu (26/12) malam, sejumlah permukiman warga beserta sejumlah objek wisata yang terkenal hancur berantakan dihantam gelombang laut tinggi.

Terlihat sepanjang jalan banyak warga serta elemen masyarakat dan berbagai lembaga sosial turun ke jalan untuk menggalang dana. Di Dermaga Bom, Kalianda, wilayah pesisir pantai, kondisinya tampak agak parah, puluhan rumah warga sekitar serta ratusan kapal nelayan hancur.

Baca juga,  BMKG Pastikan Longsor Gunung Krakatau Sebabkan Tsunami.

Berlanjut ke desa-desa lain yang terdampak langsung tsunami, terdapat banyak posko-posko bantuan dari pemerintah maupun relawan di sepanjang jalan.

Ketika mencapai Desa Kunjir dan Way Muli, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan terlihat hampir semua rumah telah rata dengan tanah dan hanya menyisakan puing-puing bangunan. Kedua desa ini memang tercatat paling parah terkena dampak tsunami.

Selain itu, bangunan-bangunan sekolah yang berada di sana juga rusak berantakan akibat tsunami yang terjadi pada Sabtu (22/12) malam lalu.

Diperkirakan puluhan bahkan hingga ratusan kapal dan kendaraan roda dua maupun roda empat rusak tersapu air laut hingga beberapa ratus meter ke laut.

Pada dua lokasi tersebut banyak bantuan berdatangan dari para relawan dari unsur instansi pemerintah maupun elemen lainnya yang membantu mengevakuasi barang-barang yang masih bisa diselamatkan dan berguna dari reruntuhan rumah warga itu.

Sejumlah personel TNI/Polri dan Polisi Pamong Praja juga ikut membantu warga setempat. Ada juga beberapa alat berat di lokasi untuk membersihkan puing-puing rumah warga yang hancur akibat hantaman tsunami tersebut.

Korban jiwa akibat tsunami Selat Sunda ini mencapai ratusan orang, dengan ribuan warga masih harus mengungsi hingga sekarang. Termasuk warga Pulau Sebesi, sebagian besar telah diungsikan ke Kalianda, Lampung Selatan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement