REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Sebanyak 13 jenazah korban tsunami kembali teridentifikasi. Ke-13 jenazah itukini masih berada di RSUD Berkah Pandeglang karena belum diambil oleh keluarganya.
"Kami berharap keluarga korban bisa mengambil jenazah itu," kata Yanto, seorang petugas RSUD Berkah Pandeglang, di Pandeglang, Rabu (26/12).
Saat ini, jenazah korban tsunami yang menerjang pesisir Pandeglang belum diambil keluarganya sebanyak 13 jenazah yang saat ini masih di RSUD Berkah Pandeglang menunggu kedatangan anggota keluarganya. Ia mengatakan, apabila keluarga mereka tidak mengambilnya, maka jenazah akan dimakamkan secara massal.
"Kami mengimbau anggota keluarganya secepatnya mengambil jenazah keluarga yang menjadi korban tsunami," katanya.
Ia mengatakan, saat ini, kondisi jenazah sulit dikenali dan membengkak karena sudah tiga hari meninggal dunia. Ke-13 jenazah yang sudah teridentifikasi itu adalah Puji Eka Siswanto (45), Nurmala (48) warga Singkawang, Kalbar, Epi laraswati (29) warga Tanggerang, Windu Andi Darmawan SE (36) warga Yogyakarta, Helena Sri Daryarmi (68) warga Cimanggis Depok dan Siti Hamzah (20) warga Solear Tanggerang.
Begitu juga Riduan Arifin (36), Aris Yuwono (29) warga Banyumas, Susanti (40) warga Pasar Kemis Tanggerang, Rami (38) warga Indramayu, Asep Hidayat (27) warga Tasikmalaya, Yumar (43) warga Pasar Kemis Tanggerang dan Ragih Rum Saputro (34) warga Sawangan Depok. "Kami mempersilahkan jenazah itu diambil oleh anggota keluarganya," katanya.
Kabid Humas Polda Banten AKBP Edy Sumardi mengatakan anggota keluarganya bisa menghubungi polsek-polsek jika terdapat anggota keluarganya yang menjadi korban bencana tsunami di pesisir Pandeglang. Polda Banten melakukan identifikasi jenazah korban tsunami agar bisa diambil keluarga.
Sebelumnya, kata dia, kepolisian telah mengidentifikasi sebanyak 208 jenazah dan 205 jenazah sudah diambil keluarganya. "Kami berharap jenazah korban tsunami bisa dibawa keluarganya untuk dimakamkan," ujarnya.