Kamis 27 Dec 2018 00:03 WIB

Jalur Pendakian Gunung Semeru Ditutup 3 Januari 2019

Hujan lebat semakin buruk di Gunung Semeru.

Pemandangan lansekap Gunung Semeru di Pulau Jawa
Foto: Zabur Karuru/Antara
Pemandangan lansekap Gunung Semeru di Pulau Jawa

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) menutup total jalur pendakian ke Gunung Semeru mulai 3 Januari 2019. Jalur ditutup hingga waktu yang belum ditentukan atau sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.

Kepala Balai Besar TNBTS John Kenedie mengatakan penutupan kegiatan pendakian tersebut diambil setelah memerhatikan kondisi cuaca yang cenderung memburuk disertai dengan hujan lebat. Hujan juga berpotensi menumbangkan pohon yang dapat mengancam keselamatan pendaki dan pengunjung Gunung Semeru.

Baca Juga

"Untuk sementara, pendakian ke Gunung Semeru ditutup secara total mulai 3 Januari 2019, sampai dengan pemberitahuan selanjutnya," katanya.

Dia mengatakan berdasarkan prakiraan cuaca pada periode Januari hingga April 2019 intensitas curah hujan yang cukup tinggi disertai angin kencang akan terjadi di kawasan Gunung Semeru. Meskipun hingga saat ini belum ada laporan adanya pohon yang tumbang pada jalur-jalur pendakian di Gunung Semeru, langkah yang diambil Balai Besar TNBTS tersebut merupakan upaya antisipatif untuk menghindari kejadian pohon tumbang dan tanah longsor.

"Jadi penutupan pendakian ini lebih kepada upaya antisipasi dari kejadian seperti pohon tumbang dan longsoran. Langkah ini kita ambil sebelum hal itu terjadi dan menimbulkan korban," ujar John.

John menambahkan penutupan pendakian Gunung Semeru tersebut juga bertujuan memulihkan dan merevitalisasi ekosistem di sepanjang jalur pendakian. Penutupan juga menjadi upaya menjaga dan memelihara keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, termasuk ekosistem yang ada di Gunung Semeru.

Pemulihan ekosistem di Gunung Semeru bersifat alamiah setelah kurang lebih selama delapan-sembilan bulan terdapat aktivitas pengunjung di dalam kawasan. Diharapkan, dalam proses pemulihan ekosistem tersebut bisa berjalan dengan baik, dengan adanya curah hujan yang tinggi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement