REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Sejak tahun 2018 lalu, Universitas Muhammadiyah Purwokerto telah menyelenggarakan kegiatan pendidikan setara Diploma I Prodi Kemuhammadiyahan. ''Penyelenggaraan pendidikan Prodi Kemuhammadiyahan ini, kami gelar mengingat hasil muktamar Muhammadiyah merekomendasikan mengenai pentingnya proses revitaliasi kader di lingkungan kader Muhammadiyah,'' kata Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Banyumas Ibnu Hasan, Sabtu (23/12).
Ibnu Hasan yang juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Agama Islam UMP ini menyatakan, pendidikan diploma I Kemuhammadiyahan ini menyasar pada para kader Muhammadiyah yang bekerja di berbagai amal usaha Muhammadiyah, seperti rumah sakit dan lembaga pendidikan Muhammadiyah.
''Untuk tahun pertama, ada 26 orang yang mengikuti pendidikan D1 Kemuhammadiyahan. Rencananya, pada tahun kedua, akan ada 50 mahasiswa yang mengikuti pendidikan D1 Kemuhammadiyahan UMP,'' ujar dia.
Sebanyak 26 mahasiswa angkatan I, saat ini telah menyelesaikan pendidikannya dan dilepas dalam acara di aula AK Anshori, Sabtu (23/12). Dari 26 peserta program pendidikan Kemuhammadiyahan itu, predikat lulusan terbaik diperoleh nama Manaf dengan total nilai 63 predikat istimewa. Selain itu, peserta termuda ditetapkan atas nama Okti Dwiyanti berusia 23 tahun dan peserta tertua atas nama Sardi berusia 57 tahun.
Ibnu Hasan berharap, dengan dibukanya program pendidikan D1 Kemuhammadiyahan, bisa menjawab persoalan yang masalah kaderisasi di lingkungan Muhammadiyah.
Wakil Rektor Bidang Akademik UMP, Dr Anjar Nugroho, dalam acara pelepasan tersebut mengatakan ke-26 mahasiswa prodi Diploma I Kemuhammadiyahan berharap para kader Muhammadiyah tersebut dapat tetap terus belajar dan menimba ilmu dalam kehidupan selanjutnya. ''Kegiatan pendidikan setara D1 ini hanya sebagai pembuka saja. Selebihnya bisa diperdalam saat menjalankan aktivitas di cabang dan ranting Muhammadiyah,'' ucap dia.