Rabu 26 Dec 2018 07:41 WIB

Pemkab Lampung Selatan Evaluasi Penanganan Tsunami

Pembangunan kembali rumah itu akan dilakukan di lokasi yang jauh dari bibir pantai.

Sejumlah warga terdampak tsunami saat mencari barang berharganya di Desa Way Muli, Kalianda, Lampung Selatan, Selasa (25/12).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah warga terdampak tsunami saat mencari barang berharganya di Desa Way Muli, Kalianda, Lampung Selatan, Selasa (25/12).

REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG SELATAN -- Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto memimpin rapat evaluasi tim penanganan bencana, di Posko Penanganan Darurat Bencana Tsunami yang berada di halamam rumah dinas bupati, di Kalianda, Selasa (25/12) malam. Ini merupakan rascatsunami Selat Sunda yang melanda wilayah pesisir Kabupaten Lampung Selatan, Sabtu (22/12) malam.

Rapat dihadiri Sekretaris Daerah Lampung Selatan (Lamsel) Fredy Sukirman beserta jajaran kepala organisasi perangkat daerah (OPD), TNI/Polri, Basarnas serta tim relawan lainnya itu. Rapat ini sebagai evaluasi pada hari ketiga penanganan bencana tsunami Selat Sunda di daerah ini.

Nanang Ermanto mengatakan, dalam penanganan tanggap darurat bencana dibutuhkan struktur tim, kewenangan sebagai komando dalam pelaksanaan. Sehingga, dalam penanganan bencana dapat diselesaikan dengan cepat.

"Jadi kita bentuk tim ini, kita satu kesatuan dulu. TNI, Polri, Basarnas, dan pemerintah daerah, ini komandonya satu dipimpin pak Sekda," ujar Nanang pula.

Pemkab Lampung Selatan juga telah menetapkan masa tanggap darurat bencana di wilayah ini selama tujuh hari, yaitu 23 Desember hingga 29 Desember 2018.

Sebelumnya, Pemerintah Pusat menegaskan akan membangun kembali rumah-rumah warga yang rusak akibat tersapu gelombang tsunami beberapa hari lalu. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani saat mengunjungi posko pengungsian yang berada di Desa Cugung, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Selasa (25/12), menyebutkan, untuk rumah warga yang mengalami rusak ringan, pemerintah akan memberikan bantuan perbaikan sebesar Rp15 juta.

Menurut Puan, pemerintah akan membangun kembali untuk rumah yang hancur rata dengan tanah. Namun, menurutnya, posisi pembangunan kembali rumah itu akan dilakukan di lokasi yang jauh dari bibir pantai.

"Kemungkinan yang di tepi pantai kita pindahkan pembangunannya, yang aman dan jauh dari lokasi bencana," ujar Puan yang hadir bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Menteri Kesehatan Nila F Moeloek itu pula.

Selain itu, pemerintah pusat juga akan memberikan bantuan terhadap sarana dan prasarana pendidikan, khususnya pembangunan ulang terhadap gedung sekolah yang ikut hancur. "Jika rusak berat nanti kita bangun kembali. Kalau ringan diperbaiki. Pakaian seragam berikut peralatannya, juga disiapkan," kata Puan Maharani pula.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement